Polda Metro Jaya Buka Suara Terkait Insiden Pemukulan Ade Armando: Itu Tidak Dilakukan oleh Petugas
Zulpan mengatakan pemukulan terhadap Ade tersebut dilakukan oleh sekelompok orang yang ada di dalam kegiatan aksi unjuk rasa.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Muhammad Fatoni
Massa yang melakukan aksi main hakim sendiri bahkan mengucapkan kata-kata dan kalimat kasar yang tampaknya dimaksudkan untuk menghakimi Ade Armando.
Pegiat media sosial tersebut pun babak belur dan penuh darah pada wajahnya. Ia terkapar di aspal dengan kondisi celananya dilucuti.
Beberapa mahasiswa di tengah unjuk rasa tampak berusaha melerai keributan yang membuat Dosen UI tersebut terluka penuh darah.
Sejumlah mahasiswa itu meminta massa menghentikan pemukulan. Perwakilan BEM SI bahkan berusaha melerai agar orang yang dianiaya itu tidak tewas mengenaskan.
"Sudah sudah, jangan dipukuli lagi bisa mati ini orang," katanya di tengah aksi massa tersebut.
Tribun Jogja melansir dari laporan warta kota, massa sebelumnya dengan beringas memukuli Ade karena menuding dosen dan pegiat media sosial itu kerap melontarkan pernyataan-pernyataan yang menyinggung.
Ade juga disebut sebagai penista agama hingga pembenci Habib Rizieq Shihab.
Upaya BEM SI melerai pun tak digubris. Diduga karena banyak massa dari luar mahasiswa, aksi main hakim sendiri tak terhindarkan
Bahkan ada yang sempat menyebutkan penista agama dan pembenci Habib Rizieq harus dibunuh.
"Matiin saja matiin, kuasa Allah sungguh nyata dapat balasannya bunuh saja," ucapnya.
( tribunjogja.com )