Demo Mahasiswa

Demo 11 April: Ade Armando Dipukuli, Kata-kata Kasar Terlontar di Tengah Massa Main Hakim Sendiri

Massa yang melakukan aksi main hakim sendiri bahkan mengucapkan kata-kata dan kalimat kasar yang tampaknya dimaksudkan untuk menghakimi Ade Armando. 

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Yoseph Hary W
KOMPAS.com/Tria Sutrisna/ wartakota
Massa aksi demonstrasi dari Aliansi BEM SI berkumpul di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, Senin (11/4/2022). Insert: Ade Armando terluka 

"Saat tidak ikut demo saya mantau. Dan ingin menyatakan saya mendukung," ujarnya, di lokasi.

Ia mengungkapkan alasan mengapa dirinya mendukung demo mahasiswa kali ini.

"Mau dukung kalau gugatannya adalah agar tidak diperpanjang agar dihentikan tiga periode saya setuju," kata dia.

"(Alasannya) nggak pantes. Artinya sekarang sudah ramai, padahal baru 2022. Kalau harus diubah amandemen kan butuh waktu," sambugnya.

Diberitakan sebelumnya, adapun dalam aksi demo yang diselenggarakan hari ini, BEM SI menargetkan 1.000 massa aksi dari 18 kampus, yakni UNJ, PNJ, IT-PLN, STIE SEBI, STIE Dharma Agung, STIS Al Wafa, IAI Tazkia, AKA Bogor, UNRI, Unand, Unram, PPNP, Undip, UNS, UNY, Unsoed, SSG dan STIEPER.

Tuntutan BEM SI

Sementara itu, aksi demo yang digelar membawa empat tuntutan, yaitu:

1. Mendesak dan menuntut wakil rakyat agar mendengarkan dan menyampaikan aspirasi rakyat bukan aspirasi partai.

2. Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menjemput aspirasi rakyat sebagaimana aksi massa yang telah dilakukan dari berbagai daerah dari tanggal 28 Maret 2022 sampai 11 April 2022.

3. Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk tidak mengkhianati konstitusi negara dengan melakukan amendemen, bersikap tegas menolak penundaan pemilu 2024 atau masa jabatan 3 periode.

4. Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menyampaikan kajian disertai 18 tuntutan mahasiswa kepada presiden yang sampai saat ini belum terjawab.

Diberitakan Kompas TV sebelumnya, Koordinator BEM SI Kaharuddin menjelaskan bahwa aksi ini merupakan rangkaian lanjutan dari aksi yang sebelumnya dilakukan pada 28 Maret 2022.

"Betul, Mas. Aksi tanggal 11 April 2022 ini meminta jawaban dari aksi tanggal 28 Maret 2022, bagaimana pemerintah atau Bapak Presiden Jokowi menjawab tuntutan kita selama 14 hari ini," kata Kaharuddin

Artikel tayang di https://wartakota.tribunnews.com/2022/04/11/mahasiswa-selamatkan-ade-armando-yang-dianiaya-hingga-celana-dipelorotin-sudah-nanti-mati?page=all.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved