Berita Kota Yogya Hari Ini
Operasi Pasar di Balai Kota Yogya, 1.200 Liter Minyak Goreng Curah Digelontorkan
1.200 liter minyak goreng curah diperuntukkan bagi warga kurang mampu, dan pelaku usaha kecil menengah (UKM) yang berasal dari Kemantren Umbulharjo.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Pemkot Yogyakarta menggelontorkan 1.200 liter minyak goreng curah melalui operasi pasar di Balai Kota setempat, Kamis (7/4/2022) siang.
Kegiatan tersebut digulirkan sebagai antisipasi lonjakan banderol, maupun kelangkaan masih saja terjadi.
Wakil Wali Kota Yogyakarta , Heroe Poerwadi , mengatakan, 1.200 liter minyak goreng curah diperuntukkan bagi warga kurang mampu, dan pelaku usaha kecil menengah (UKM) yang berasal dari Kemantren Umbulharjo.
Menurutnya, terdapat 240 penerima manfaat yang jadi sasaran.
Baca juga: Wakil Wali Kota Yogyakarta Lakukan Sidak ke Distributor Minyak Goreng Curah, Ini Penyebab Langka
"Jadi, separuh warga kurang mampu dan separuhnya lagi pelaku UKM. Nah, ini supaya mereka dapat berjulan secara normal kembali, tidak terbebani itu," ucap Heroe.
Ia pun memastikan, pihaknya bakal menggiatkan operasi pasar minyak goreng curah selama Ramadan.
Pemkot juga telah berkoordinasi dengan dua distributor di wilayahnya, agar setiap kiriman datang, langsung dialkosikan pada masyarakat melalui mekanisme operasi pasar ini.
"Tidak hanya di Balai Kota, kita lakukan operasi pasar di kemantren dan pasar-pasar tradisional, seperti kemarin di Sentul terakhir. Bahkan, kita sudah agendakan 5.100 liter, untuk dialokasikan ke pasar tradisional," urainya.
"Sehingga, masyarakat bisa mendapat minyak goreng itu dengan harga yang normal. Nanti sore kabarnya juga akan datang lagi 16 ton. Tinggal ditata saja, saya minta Disdag, berikutnya mau ke mana dulu itu," lanjut Wawali.
Heroe mengungkapkan, antusiasme masyarakat untuk mengikuti operasi pasar minyak curah memang terbilang tinggi.
Bagaimana tidak, banderol Rp14 ribu per liter yang diterapkan dalam operasi pasar, jauh di bawah harga di pasaran yang saat ini telah menembus Rp21 ribu.
Baca juga: Minyak Goreng Curah Alami Kelangkaan, Disperindag DIY Wacanakan Operasi Pasar
"Pokoknya terus kita lakukan semampu kita, supaya warga memperoleh harga yang wajar dan normal. Kalau minyak goreng kemasan stoknya berlebih, cuma harganya juga tinggi. Nah, curah yang sangat terbatas," urainya.
Karena itu, Wawali berharap, kiriman untuk distributor di wilyahanya, bisa kembali normal.
Menurutnya, sejak Bulan Januari lalu, setiap distributor hanya mendapat alokasi 27 ton per 10 hari.
Angka tersebut merosot sekira 50 persen, dari alokais rutin yang sebelumnya hingga 54 ton.
"Selama ini, sejak Januari, kita cuma dapat 50 persen, tak tahu juga apa alasannya. Makanya, kami berharap itu, dari kementerian bisa memastikan, agar kiriman-kiriman ke Yogyakarta bisa pulih kembali, ya," katanya. ( Tribunjogja.com )