Trial Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bakal Jadi Tontonan Kepala Negara G20, Luhut Ungkap Progresnya

Luhut mengatakan pada trial kereta cepat Jakarta-Bandung, rencananya akan dilakukan di hadapan beberapa kepala negara G20. Menurut rencana, trial ters

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Yoseph Hary W
PT KCIC via kompas.com
Kereta Cepat Jakarta-Bandung siap diuji coba pada November 2022. 

TRIBUNJOGJA.COM - Trial Kereta Cepat Jakarta-Bandung rencananya akan dilakukan di hadapan beberapa kepala negara G20. Update terbaru mengenai progres dari proyek kereta cepat tersebut, dilaporkan bahwa tidak ada lagi masalah baik mengenai progres maupun pendanaannya.

Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Luhut mengatakan pada trial kereta cepat Jakarta-Bandung, rencananya akan dilakukan di hadapan beberapa kepala negara G20. Menurut rencana, trial tersebut akan diakukan pada November 2022. 

Tribun Jogja mengutip dari laporan kompas.com, disebutkan bahwa sejumlah kepala negara G20 akan diajak untuk melihat uji coba operasional kereta cepat Jakarta-Bandung pada puncak rangkaian KTT G20, November.

"Bulan November nanti waktu G20, trial kereta cepat ini sudah bisa dilakukan dari Plered sampai ke Tegalluar. Presiden Jokowi dengan beberapa kepala negara, mungkin Presiden Xi Jinping dan mungkin juga dengan Mohammed bin Zayed dari Abu Dhabi juga akan melihat nanti trial itu," kata Menko Luhut dikutip Tribun Jogja dari laman kompas.com, Sabtu (4/2/2022).

Berdasarkan hasil peninjauannya, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung akan bisa berjalan dengan baik. Luhut menyebut tidak ada lagi masalah berkaitan dengan progres pembangunan. Demikian juga soal pendanaannya.

Satu hal yang menjadi catatan sementara ini karena pembengkakan biaya (overrun cost) dari proyek itu saat ini sedang diaudit oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Dilaporkan bahwa biaya proyek kereta cepat Jakarta-Bandung mengalami membengkak menjadi 1,9 miliar dollar AS atau sekitar Rp 26,7 triliun. Pembengkakan itu karena konstruksi atau EPC dan pembebasan lahan.

Masalah selain pembengkakan biaya, disebutkan, yaitu proyek terpaksa harus molor. "Presiden kemarin memberikan arahan yaitu di schedule-nya jangan sampai meleset. Meleset schedule-nya di kereta cepat Jakarta-Bandung itu sebenarnya masalah geologi adanya mata air yang besar sekali di tunnel," terang Luhut.

"Sehingga tertunda mungkin 3-4 bulan. Jadi kita baru berharap itu tuntas selesai pada Juni tahun depan. Kita coba sih, mungkin lebih cepat, tapi worst scenario (skenario terburuk) kira-kira itu," ungkap dia lagi.

Tertundanya proyek tersebut, menurut Luhut, tidak akan mengubah jadwal dan rencana trial kereta cepat itu pada akhir 2022. Menurut rencana, kereta cepat Jakarta-Bandung bisa beroperasi pada Juni 2023.

"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan mengenai schedule-nya, karena saya dengan Pak Menhub dan Pak Tiko (Wamen BUMN) memantau betul progres itu," kata Luhut.

Business to business 

PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menegaskan bahwa proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) adalah murni bisnis alias business to business (B to B) yang dilakukan konsorsium BUMN 2 negara, Indonesia-China.

Untuk menggarap proyek ini, kedua negara memang menugaskan perusahaan BUMN. Indonesia membentuk PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) yang terdiri PT KAI (Persero), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Jasa Marga (Persero) Tbk, dan PTPN.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved