Bupati Bantul Abdul Halim Muslih

Kunjungi Pasar Bantul Jelang Ramadhan, Bupati Abdul Halim Dengarkan Keluhan Para Pedagang

Bupati Abdul Halim memantau stok kebutuhan pokok di Pasar Bantul sekaligus mendengarkan keluhan para pedagang menjelang Ramadhan.

Penulis: And | Editor: APS
Dok : Tribun Jogja / Pemkab Bantul
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih berbelanja tahu sekaligus mendengarkan keluhan para pedagang di Pasar Bantul, Kamis (31/3/2022). 

TRIBUNJOGJA.comBupati Bantul Abdul Halim Muslih memantau ketersediaan kebutuhan pokok di Pasar Bantul menjelang Ramadhan 2022.

Dalam kesempatan itu, Bupati Abdul Halim menyempatkan diri berbelanja sekaligus mendengarkan keluhan dari para pedagang di pasar.

Sambil memantau stok ketersediaan minyak goreng dan sembako lainnya, Bupati Abdul Halim membeli tahu di salah satu pedagang di Pasar Bantul.

Niki mindak reginipun, pinten sakniki sekilo? (Ini naik harganya, sekarang berapa harganya?),” tanya Bupati Abdul Halim saat melakukan peninjauan ketersedian kebutuhan pokok di Pasar Bantul, Kamis (31/3/2022).

Baca juga: Hadiri Kongres Anak Ke-13, Bupati Bantul: Kami Berikan Ruang Seluas-luasnya kepada Anak

Nggih pak, sakniki Rp 10.000, sakderenge Rp 8.000 (Iya, Pak, sekarang Rp 10.000, sebelumnya Rp 8.000),” jawab Sumaryanti, penjual tahu di Pasar Bantul dalam keterangan pers yang diterima tribunjogja.com, Jumat (1/4/2022). 

Sebagai informasi, Sumaryanti yang sudah bekerja sebagai pedagang tahu di Pasar Bantul sejak puluhan tahun lalu ini mengatakan, naiknya harga tahu disebabkan kenaikan harga kedelai sejak dua bulan lalu.

Selain itu, Sumaryati bercerita, bahwa pendapatan yang diperolehnya menurun sejak harga tahunya naik. Apalagi harga minyak yang naik membuat pembelinya juga semakin berkurang.

“Minyak goreng mahal, kedelai mahal, tahu dan tempe juga mahal, mulai nggak laku. Orang jadi tidak mau beli tahu tempe,” cerita Sumaryati.

Baca juga: Kejati DIY Gelar Datun Suluh Praja, Bupati Bantul Ucapkan Terima Kasih

Sumaryati mengatakan, sebelum harga kedelai dan minyak goreng naik, dalam sehari ia bisa menjual sekitar 60 kilogram (kg) tahu.

Namun, sejak semua kebutuhan pokok mengalami kenaikan, ia hanya bisa menjual kurang dari 40 kg tahu.

Lebih lanjut, ia mengharapkan untuk harga kedelai dan minyak goreng dapat normal kembali, sehingga berpengaruh juga dengan penjualan tahu miliknya.

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA
    Komentar

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved