Berita Bantul Hari Ini
Pemkab Bantul Mengukuhkan Forikan Untuk Meningkatkan Konsumsi Ikan di Masyarakat
Pemkab Bantul melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) mengukuhkan pengurus Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Masa Bakti
Penulis: Santo Ari | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Pemkab Bantul melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) mengukuhkan pengurus Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Masa Bakti 2022-2025 pada Kamis (31/3/2022).
Melalui Forikan ini, diharapkan terjadi peningkatan konsumsi ikan, masyarakat Bantul semakin sehat, dan pelaku usaha perikanan semakin sejahtera.
Adapun di tahun 2021 kemarin, tingkat konsumsi ikan masyarakat Bantul yakni 30,74 kg per kapita per tahun.
Sekretaris Forikan DIY, Asiantini yang juga selaku Wakil ketua 3 Tim penggerak PKK DIY memaparkan bahwa sebenarnya tingkat konsumsi ikan dari tahun ke tahun ada peningkatan meski belum maksimal.
Baca juga: PSS Sleman Lolos Degradasi, Bupati Kustini Berharap Super Elja Tingkatkan Permainan di Musim Depan
Ia mencatat Pada 2011 lalu tingkat konsumsi ikan di DIY masih di angka 11 kilogram per kapita pertahun, saat ini sudah di angka 32 kilogram per kapita per tahun.
Meski demikian angka itu juga masih jauh dari angka konsumsi ikan nasional.
"Namun 32 kg itu ternyata di tingkat nasional kita selalu nomor 1 dari bawah. Dulu ketika jumlah provinsi 33 kita nomor 33, sekarang jumlah provinsi 34 kita nomor 34. Padahal kabupaten DIY yang punya laut ada tiga yani Gunungkidul, Bantul dan Kulonprogo," ujarnya.
Menurutnya konsumsi ikan di DIY rendah karena faktor kebiasaan dari jaman dahulu di mana para orang tua tidak membiasakan keluarga dan anak-anaknya makan ikan.
Karena hal itu pula, ia mengaku bahwa mengubah pola pikir masyarakat untuk makan ikan juga akan susah. Apalagi untuk protein, ada tandingan lain yang saat ini digemari masyarakat, seperti tahu, tempe, telur dan ayam.
"Adanya forikan ini dapat membantu pemerintah di dalam upaya membiasakan, mengubah kebiasaan yang baik dari tidak makan ikan sekarang harus senang makan ikan. Dan dapat membantu program GEMARI (Gemar makan ikan)," imbuhnya.
Sama seperti di tingkat DIY, menurutnya, Forikan Bantul harus bekerjasama dengan berbagai pihak mulai dari produsen ikan, pengolah ikan, pembudidaya ikan, pabrik olahan ikan, pemasaran ikan, para ahli gizi dan dosen-dosen perguruan tinggi.
"Dengan Forikan Bantul bisa membantu pemerintah dalam Gemari, sehingga masyarakat makin sehat, kuat dan cerdas," tandasnya.
Sementara itu Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menjelaskan bahwa para ahli gizi telah meneliti bahwa ikan mengandung protein yang paling baik di antara sumber protein yang lain, yang bisa membuat konsumennya sehat cerdas dan kuat.
"Karenanya forum ini menjadi demikian penting untuk mengkampanyekan kepada masyarakat, manfaat besar yang dihasilkan dari konsumsi ikan," ujarnya.
Bupati juga mengakui bahwa DIY memiliki potensi perikanan laut dan darat yang cukup besar, termasuk di Kabupaten Bantul. Tetapi budaya makan di DIY masih rendah.