Prediksi Kemenhub soal Lonjakan Jumlah Pemudik Lebaran 2022, Jateng dan Jatim Jadi Tujuan Terbanyak
Aturan boleh mudik itupun diprediksi akan membuat jumlah pemudik saat Lebaran 2022 mendatang bakal melonjak.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM - Pemerintah Indonesia telah memberikan izin pada masyarakat yang ingin melakukan perjalanan Mudik lebaran 2022.
Hal itu karena pemerintah menilai saat ini tren penularan kasus Covid-19 di tanah air dalam kondisi yang terus menurun.
Meski demikian, pemerintah juga tetap memberikan beberapa rambu-rambu terkait Aturan mudik lebaran 2022.
Di antaranya adalah vaksinasi booster bagi para calon pemudik, serta penerapan protokol kesehatan.
Aturan boleh mudik itupun diprediksi akan membuat jumlah pemudik saat Lebaran 2022 mendatang bakal melonjak.
Baca juga: Pemerintah Izinkan Masyarakat Mudik Lebaran, Satgas Covid-19: Kondisinya Sudah Sangat Memungkinkan
Baca juga: Warga yang Belum Vaksinasi Booster Boleh Tetap Mudik Lebaran, Ini Syaratnya
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi, mengatakan jumlah pemudik tujuan Jawa Tengah (Jateng) diprediksi menjadi yang terbanyak, yakni sebesar 26,8 persen atau 21,3 juta orang.
"Dari hasil penelitian Badan Litbang Perhubungan, daerah tujuan terbesar yaitu ke Jawa Tengah, dari berbagai provinsi terutama dari Jawa Timur dan Jabodetabek," ujar Budi dikutip dari Antara, Sabtu (26/03/2022).
Selain ke Jateng, hasil Kemenhub juga menunjukkan potensi pergerakan masyarakat terbesar selanjutnya yaitu ke Jawa Timur dan Jawa Barat.
Tak hanya itu, setelah dihapusnya test antigen/PCR, potensi penggunaan moda transportasi untuk perjalanan mudik sedikit bergeser.
Penggunaan pesawat menjadi lebih banyak dibandingkan kereta api.

Meskipun penggunaan angkutan pribadi tetap yang terbanyak.
Pengguna mobil pribadi hingga 26 persen atau 21 juta, sepeda motor 18 persen atau 14 juta, bus 16 persen atau 12 juta, dan pesawat 12 persen atau 9 juta.
Untuk itu, Budi mengimbau agar semua pihak yang terlibat dalam Angkutan Lebaran 2022 dapat memaksimalkan kinerjanya dengan baik.
"Kita tidak ingin banyak masyarakat yang mau pulang dan terhambat. Tidak bisa kita dengan persiapan biasa, harus dipersiapkan dengan baik," imbuhnya.
Baca juga: Booster Jadi Syarat Mudik, Minat Warga DI Yogyakarta untuk Vaksinasi Booster Masih Rendah
Baca juga: 80 Juta Orang Diprediksi Bakal Mudik Tahun Ini
Menurut dia, puncak arus mudik diprediksi terjadi pada 28 April dan potensi perjalanan meningkat pada 30 April. Sementara puncak arus balik diperkirakan terjadi pada 8 Mei.
Hingga saat ini mengenai pembatasan angkutan kendaraan barang masih dalam tahap pembahasan.
"Nanti akan dibatasi yaitu mobil barang dengan Jumlah Berat Yang Diizinkan (JBI) lebih dari 14.000 kg, mobil barang dengan sumbu 3 atau lebih, kereta tempelan, dan kereta gandengan," terangnya.

Kemudian mengenai penumpukan masyarakat di bahu jalan, terdapat dua opsi yang dipersiapkan Kemenhub untuk mencegahnya.
Yaitu pembatasan waktu bagi kendaraan yang berhenti di rest area atau pemanfaatan Rest Area Perkotaan.
Rest area perkotaan yaitu dengan menuju exit tol dan keluar ke kota terdekat. Setelah istirahat, atau membeli oleh-oleh dan makanan, masyarakat bisa masuk kembali ke tol.
"Masyarakat dapat diarahkan untuk keluar ke kota terdekat sehingga dapat menggerakkan UMKM. Ini adalah strategi yang tidak hanya berpedoman pada keselamatan namun juga meningkatkan pendapatan UMKM," pungkasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kemenhub: Jateng Diprediksi Jadi Tujuan Pemudik Terbanyak Lebaran 2022"