Pengurus dan Anak-anak Yatim di Yayasan Bumi Damai Berjuang Setelah Ditinggal Sekolah 'Sang Bapak'

Bripka Nur Ali Suwandi, anggota Provost Polda DI Yogyakarta kini tengah mengikuti Sekolah Calon Perwira (Secapa)

ist
Kegiatan anak-anak yatim di Yayasan Rumah Singgah Bumi Damai 

TRIBUNJOGJA.COM - Bripka Nur Ali Suwandi, anggota Provost Polda DI Yogyakarta kini tengah mengikuti pendidikan calon perwira Polri Tahun 2022. 

Kesempatan sekolah ini merupakan hadiah dari Kapolri berkat kepeduliannya memelihara dan merawat ratusan anak yatim di yayasan rumah singgah Bumi Damai yang ia dirikan.

Sekitar sebulan ditinggal Bripka Ali, ternyata pengurus Bumi Damai saat ini cukup kesulitan menjalankan roda yayasan.

Ini karena karena selama ini Bripka Ali merupakan sosok bapak, tulang punggung sekaligus roda penggerak di balik Bumi Damai.

Hal ini diungkapkan oleh Happy Syafaat Sidiq, Ketua Pengurus Yayasan Bumi Damai yang terletak di Kotagede, Kota Yogyakarta ini. 

"Sejak Pak Ali berangkat sekolah, kami kesulitan untuk operasional dan mengurus 190 anak yatim yang tinggal di sini," ujarnya.

Di Bumi Damai ini, anak yatim yang tinggal secara gratis semua kebutuhannya dipenuhi. Mereka juga disekolahkan dan diajarkan untuk menghafal Alquran.

Tak hanya anak yatim, Bumi Damai juga menjadi tempat tinggal eks narapidara kasus teroris (napiter) yang juga dibina Bripka Ali.

Happy mencontohkan masalah operasional yayasan. 

Selama ini Bripka Ali lah yang mengurus dan memastikan biaya operasional mulai dari makan, sekolah, listrik dan lainnya bisa tercukupi setiap harinya entah itu dari donatur atau sumber dana lainnya.

Brigadir Ali bersama anak-anak yatim dalam yayasan bumi damai.
Brigadir Ali bersama anak-anak yatim dalam yayasan bumi damai. (Dok. Brigadir Ali)

Dalam sehari, total pengeluaran yang dibutuhkan untuk operasional yayasan rumah singgah adalah sekitar Rp3 juta.

"Sejak ditinggal Bapak (Bripka Ali) sekolah, operasional jadi terganggu. Sebab selama ini Bapak yang mencari. Biasanya ada saja donatur yang memberi melalui Bapak, tapi setelah Bapak sekolah jadi berkurang," katanya.

Masalah lain adalah anak-anak penghuni yang sering menanyakan kapan Bripka Ali pulang. 

Selama ini, Bripka Ali adalah sosok yang paling dekat dengan anak-anak sehingga sudah dianggap seperti sosok ayah. 

"Anak-anak ini nyaman, nurut dan tidak berantem kalau sama Pak Ali," ujar Happy.

Menurutnya, meski mengalami kesulitan, pengurus dan seluruh penghuni Bumi Damai bangga dan berdoa agar Bripka Ali lancar mengikuti pendidikan dari awal hingga selesai. (*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved