Mydervia Berikan Layanan Kesehatan Kulit dan Kelamin secara Holistik

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Mydervia Dermatology Clinic kini telah hadir di Yogyakarta, tepatnya di Jalan Wira Jaya No 315, Condongcatur, Depok, Sleman.

Klinik tersebut tidak hanya menawarkan layanan kecantikan biasa, tetapi juga fasilitas pelayanan kesehatan kulit yang terpadu.

Ini merupakan ide dari lima dokter spesialis kulit dan kelamin atau dermatovenereologist lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM), yakni Angela Mistralina L, Satiti Retno Pudjiati, Kusnindita Noria R, Dinda Saraswati M, serta Listya Paramita. 

Setelah dibuka, diharapkan masyarakat bisa mendapatkan akses layanan kesehatan kulit dan kelamin yang lebih terpadu dibandingkan klinik kecantikan lainnya.

Baca juga: Daftar Obat Panu Terbaik yang Direkomendasikan Para Ahli Kesehatan Kulit

"Mydervia adalah perwujudan cita-cita kami bersama. Ini bukan sekadar klinik kecantikan, melainkan klinik yang melayani semua permasalahan kulit dan kelamin, termasuk rambut dan kuku, untuk masyarakat dari berbagai kalangan usia," terang Direktur Utama Mydervia Dermatology Clinic, Angela Mistralina saat grand opening, Selasa (22/3/2022).

Dia menjelaskan, kata Mydervia berasal dari kata My yang berarti ‘saya’ dalam bahasa Inggris sedangkan Dervia diambil dari kata ‘dermatovenereologi’ yang berarti cabang ilmu kedokteran yang mempelajari lebih dalam dan menangani permasalahan seputar kulit dan kelamin. 

Sesuai dengan namanya, Mydervia berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang sesuai dengan standar Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Seluruh Indonesia (Perdoski).

“Kami selalu mengedepankan pelayanan serta tindakan berbasis bukti bagi seluruh pasien,” tambahnya.

Artinya, pasien juga bisa konsultasi seputar penyakit kelamin, termasuk infeksi menular seksual (IMS).

Klinik ini juga didukung tenaga kesehatan yang kompeten, mulai dari dokter spesialis kulit, perawat, hingga apoteker.

Dilanjutkan Satiti, Mydervia juga fokus pada penyakit menular seksual yang banyak diderita, namun sering dianggap tabu.

Dia menjelaskan, biasanya banyak orang yang kurang familiar dengan veneorologi, cabang ilmu kedokteran yang mempelajari penyakit menular seksual.

“Yang diketahui mungkin hanya kencing nanah, padahal IMS itu banyak sekali. Ada sifilis, raja singa, gonorea dan keputihan. Banyak sekali yang mengalami, tapi karena penyakit itu di lokasi vital, mungkin malu berkonsultasi," tutur Satiti yang juga ahli di bidang diagnosis HIV dan IMS.

Baca juga: Ini yang Terjadi Pada Kulit Jika Anda Terkena Diabetes

Meski berada di satu bangunan, ruang konsultasi pasien dengan keluhan IMS dipisahkan dengan pasien konsultasi kecantikan agar bisa memberikan privasi.