Berita Kota Yogya Hari Ini

Warga dan Wisatawan Mulai Kendor Terapkan Prokes, Pemkot Yogya Tegaskan Belum Ada Wacana Sanksi

Kasus Covid-19 di Kota Yogyakarta mulai melandai dalam kisaran satu pekan terakhir. Pelandaian ini, sedikit banyak mengakibatkan warga

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/ Azka Ramadhan
Petugas Satpol PP tengah mengingatkan wisatawan untuk menggunakan masker, di kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kasus Covid-19 di Kota Yogyakarta mulai melandai dalam kisaran satu pekan terakhir.

Pelandaian ini, sedikit banyak mengakibatkan warga, maupun wisatawan , mulai abai terhadap prokes .

Tapi, Pemkot menegaskan, sanksi belum akan diterapkan. 

Wali Kota Yogyakarta , Haryadi Suyuti mengatakan, bahwa Pemkot menyadari potensi kendornya prokes , ketika kasus mulai landai.

Walau begitu, upaya membangun kesadaran lebih ditekankan, dibanding memberi sanksi denda, atau pidana bagi mereka yang dijumpai melanggar prokes. 

Baca juga: Tradisi Padusan Jelang Ramadhan 1443 Hijriah di Klaten Ditiadakan, Ini Alasan Pemkab

"Kalau memang kesadarannya menurun, masih kurang, ya dibangun lagi sekarang," tandasnya, Senin (21/3/2022). 

Menurutnya, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, tidak melulu harus dibarengi dengan sanksi denda, atau pidana.

Pasalnya, ungkap Wali Kota, hukuman terberat sebenarnya adalah tertular, atau menularkan corona, seandainya mereka memilih abai terhadap prokes

"Saya tidak harus bicara denda, atau pidana, tapi sanksi terberat itu kan menularkan, atau ketularan, jika dia tidak memakai masker. Karena dia sendiri tidak tahu, apakah kondisinya terpapar Covid-19 , atau tidak," katanya. 

Karena itu, ia menilai, pendisiplinan terhadap protokol kesehatan itu yang sangat penting, melalui petugas yang disiagakan mengontrol lingkungan warga, dan titik yang berpotensi muncul banyak pelanggaran. 

Salah satunya, deretan objek wisata, seperti kawasan Malioboro. 

"Kalau belum pakai masker, ya dikasih masker, kita kan tugasnya melayani publik. Jadi, tidak harus mengancam dengan sanksi dan sebagainya. Saya dan Pak Wawali kan punya tugas untuk mendisiplinkan itu," terangnya. 

Ia pun memastikan, seluruh petugas yang diterjunkan di lapangan, sudah dibekali stok masker yang mencukupi.

Supaya, langkah persuasif yang ditempuh ini berjalan maksimal, sehingga tidak sebatas imbauan belaka. 

Baca juga: Animo Warga Kota Yogyakarta Ikuti Vaksin Booster Rendah, Dinkes Batasi Peserta Vaksinasi

"Sekarang kan yang paling gampang dilihat tertib atau tidaknya prokes , ya dari masker. Makanya, kemana-mana petugas kita menyediakan masker," tandas Haryadi. 

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved