MotoGP Mandalika

BUKAN Cuma Mbak Rara sang Pawang Hujan, Ahli Teknologi Modifikasi Cuaca pun Dikerahkan di Mandalika

Budi pun menjelaskan bahwa sejak jauh hari, BMKG telah memprediksi, selama periode pelaksanaan seri kedua MotoGP di Mandalika pada tanggal 18-20 Maret

Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Joko Widiyarso
MotoGP
Roro Istiati Wulandari beraksi saat MotoGP Grand Prix Indonesia di Sirkuit Internasional Mandalika di Kuta Mandalika di Lombok Tengah pada 20 Maret 2022 

TRIBUNJOGJA.COM - Media sosial diramaikan oleh sosok Mbak Rara, seorang perempuan yang menjadi pawang hujan di MotoGP Pertamina Grand Prix of Indonesia.

Mbak Rara, yang memiliki nama lengkap Rara Istiati Wulandari itu muncul di jalur pitstop dan memasuki tengah sirkuit. Ia melakukan ritual untuk menyetop hujan deras.

Aksinya mengundang perhatian penonton dan juga para pembalap yang menunggu hujan reda.

Penonton dan pebalap beserta kru memang menunggu hujan mereda. Balapan yang awalnya dijadwalkan pukul 14.00 WIB, mundur jadi pukul 15.15 WIB.

Ketika beraksi di dalam sirkuit, Rara terlihat membawa mangkok emas. Ia memutar dan memukul pengaduk pada pinggir mangkok itu seraya merapal doa yang ia percaya.

Aksinya yang berlangsung selama setengah jam di pinggiran sirkuit itu menarik perhatian banyak orang, termasuk pembalap Yamaha, Fabio Quartararo yang ikut menirukan aksinya.

Akun resmi MotoGP juga menyebutnya The Master dan memuji apa yang dilakukan Mbak Rara berhasil.

Di media sosial pun muncul kontroversi terkait apa yang dilakukan Mbak Rara.

Ada yang menilai itu syirik karena tidak sesuai dengan ajaran agamanya, ada juga yang menilai itu tidak saintifik.

Koordinator Laboratorium Pengelolaan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Budi Harsoyo tergelitik untuk menjelaskan hal tersebut melalui kacamata saintifik.

Ia menuliskan hal tersebut melalui Facebooknya, Budi Harsoyo.

Keberadaan Low Pressure di perairan selatan NTB, semakin hari keberadaannya semakin mendekat ke Pulau Lombok. Low Pressure ini menjadi daerah pusat pertumbuhan awan hujan dan berpotensi tumbuh menjadi Siklon Tropis.
Keberadaan Low Pressure di perairan selatan NTB, semakin hari keberadaannya semakin mendekat ke Pulau Lombok. Low Pressure ini menjadi daerah pusat pertumbuhan awan hujan dan berpotensi tumbuh menjadi Siklon Tropis. (facebook.com/budi.harsoyo.7)

Menurutnya, sejak tanggal 18-20 Maret 2022, BRIN sudah diminta untuk mengoperasikan TMC di Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB)

Lantas, mengapa perlu ada TMC?

Baca juga: Cerita Rara Pawang Hujan MotoGP Mandalika, Belajar Sejak Umur Sembilan Tahun

Budi pun menjelaskan bahwa sejak jauh hari, BMKG telah memprediksi, selama periode pelaksanaan seri kedua MotoGP di Mandalika pada tanggal 18-20 Maret 2022 berpotensi diganggu oleh cuaca ekstrim.

Ini terbukti dengan keberadaan Low Pressure di perairan selatan NTB, yang semakin hari keberadaannya semakin mendekat ke Pulau Lombok.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Klasemen MotoGP 2022

    1

    Francesco Bagnaia

    Ducati Lenovo Team
    467
    2

    Jorge Martin

    Prima Pramac Racing
    428
    3

    Marco Bezzecchi

    Mooney VR46 Racing Team
    329
    4

    Brad Binder

    Red Bull KTM Factory Racing
    290
    5

    Johann Zarco

    Prima Pramac Racing
    221
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved