Berita Kabupaten Magelang Hari Ini
Mantan Kades di Magelang Ini Hibahkan Tanah 4 Hektare untuk Warga Terdampak Tol Yogyakarta-Bawen
Warga di Dusun Diwak, Desa Karangkajen, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang, menjadi salah satu lokasi yang terdampak dari pembangunan
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Warga di Dusun Diwak, Desa Karangkajen, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang, menjadi salah satu lokasi yang terdampak dari pembangunan tol Yogyakarta-Bawen .
Mau tak mau, warga sekitar terpaksa harus relokasi mencari tempat bermukim yang baru.
Berangkat dari hal inilah, As'ari (60) mantan Kepala Desa ( Kades ) Karangkajen tergerak hati untuk memberikan lahannya seluas 4 hektare kepada sekitar 500 warga terdampak secara cuma-cuma.
Alasannya pun cukup menarik, yakni untuk menjaga keguyuban yang sudah terjalin sejak berpuluh-puluh tahun.
Baca juga: Kasus Baru Covid-19 di Gunungkidul Melandai Selama Sepekan Terakhir
"Awalnya (menghibahkan tanah), melihat warga yang terkena tol itu hendak pindah ke mana, itu jadi prihatinnya di situ. Kami sempat kumpul, sarasehan seperti apa nantinya, ternyata warga ingin tetap bersama karena sudah seperti keluarga," ujarnya saat ditemui di kediamannya beberapa hari yang lalu.
Di sisi lain, penghibahan tanah yang dilakukan As'ari sebagai bentuk kepeduliannya terhadap warga yang kurang mampu.
Di mana, sebagian besar warga hanya bermata pencaharian sebagai petani, buruh serabut, dan pensiunan.
"Tak mudah bisa dapat lahan pengganti baru. Mereka harus meninggalkan pekerjaan, praktis mereka akan memakai uang kompensasi. Pastinya sulit untuk membeli tanah karena menutupi kebutuhan sehari-hari," ujarnya.
Kalaupun dapat pengganti, lanjutnya, belum tentu bisa menyesuaikan lingkungannya.
Kemudian yang petani, mereka hanya punya lahan di sini. Buruh serabutan juga kebanyakan mereka menjadi ART di sekitar desa sini.
"Jadi, kalau dilihat ganti untung atau kompensasi yang akan diberikan pemerintah mungkin tidak sebanding dengan upaya mereka mencari lahan pengganti," ucapnya.
Penghibahan tanah ini pun tak lepas dari permintaan warga agar tetap bertetangga dengan As'ari.
Sosok As'ari menjadi tokoh desa yang disenangi warganya, bagaimana tidak 20 tahun lamanya ia dipercaya menjadi Kepala Desa di sana.
"Saya juga kena tol , kalau saya memang bisa pindah ke mana saja. Karena, ada tanah lain di beberapa lokasi juga. Namun, warga maunya ikut saya ke mana saya pergi ya ikut. Kebetulan, ada tanah (saya) yang dekat dan cocok juga makanya dipilih itu. Dulu, sebagian masih punya orang lain sekarang sudah dibeli semua, untuk permukiman baru," terang ayah dua anak itu.