Berita Kabupaten Magelang Hari Ini
Akses Jalan Magelang-Boyolali Tertutup Tanah Longsor
Imbas hujan deras yang mengguyur Kabupaten Magelang sejak siang, Minggu (20/03/2022) membuat sebuah tebing di Dusun Sanden, Desa Wonolelo
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Imbas hujan deras yang mengguyur Kabupaten Magelang sejak siang, Minggu (20/03/2022) membuat sebuah tebing di Dusun Sanden, Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan mengalami longsor akibatkan sebagian akses jalan Magelang-Boyolali tertutup.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Magelang, Mhd Muzamil menuturkan, dimensi tebing yang longsor diperkirakan setinggi 8 meter dan panjang 7 meter sedangkan material tanah yang menutupi akses jalan setinggi sekitar 2 meter.
"Untuk penanganan dibutuhkan alat berat dan tanki untuk penyemprotan jalan setelah pembersihan material. Untuk material longsor berupa tanah membutuhkan alat berat karena material cukup tebal dan sumber air jauh,"ujarnya saat dikonfirmasi pada Minggu (20/03/2022).
Baca juga: Update Covid-19 DI Yogyakarta 20 Maret 2022: Tambah 513 Kasus Baru, 1.256 Pasien Sembuh
Ia menambahkan, dari kejadian tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Hanya saja, ancaman longsor susulan dikhawatirkan masih terjadi.
"Tidak ada korban namun potensi longsor susulan sangat besar. Sehingga, kami pun memasang Hazard Tape sebagai rambu penanda,"ujarnya.
Sementara itu, Bupati Magelang, Zaenal Arifin mengimbau kepada semua elemen masyarakat untuk waspada di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu.
"Mengatasi bencana ini adalah persoalan bersama, jadi tidak ada ego sektoral. Kita berharap semuanya bergotong royong untuk membangun sinergitas dalam rangka melindungi masyarakat khususnya di sektor kebencanaan, "tuturnya.
Baca juga: Sambil Gowes , ITNY Bersama Sejumlah Perguruan Tinggi Swasta di DIY Majukan Mutu Pendidikan
Tak hanya itu, ia pun menyinggung soal kesiap siagaan bencana Gunung Merapi. Diketahui, Gunung Merapi mengalami peningkatan aktivitas beberapa minggu terakhir.
"Untuk Gunung Merapi sudah dikoordinasikan untuk siap siaga. Di mana, sudah meminta desa bersaudara atau sister village bersiap-siap, sehingga warga dapat tahu akan kemana jika sewaktu-waktu terjadi bencana. Begitupun dengan edukasi tanggap bencana," urainya. (ndg)
