Berita Otomotif Terkini
Restorasi Holden Premier HQ Station Wagon 1972 : Mewah dan Klasik
Holden Premier HQ Station Wagon 1972, "Singa Australia" yang Pernah Ditawar Artis Ibu Kota Rp 600 Juta
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - TAK dipungkiri, Holden menjadi satu nama jaminan mobil-mobil ikonik dengan model tak lekang zaman.
Dulu, mobil-mobil Holden mafhum lalu-lalang di zaman, sebelum akhirnya tergerus kehadiran mobil asal Jepang dengan mesin yang lebih kecil dan tentu saja irit bahan bakar.
Akan tetapi, para penggemarnya enggan begitu saja melihat berbagai varian Holden hanya mangkrak di garasi.
Restorasi sektor mesin, bodi, hingga transmisi terus dilakukan.
Satu di antaranya ialah Ahmad DNA (32), pria asal Sleman, DI Yogyakarta, yang telaten merawat "Singa Australia" miliknya yakni Holden Premier HQ Station Wagon lansiran 1972.
Baca juga: Modifikasi Holden Kingswood HQ 1974, Gahar dengan Mesin V8 5.800 cc
Holden Premier HQ Station Wagon berkelir oranye ini bukanlah Singa Australia pertamanya, sebab ia pun memiliki sejumlah koleksi Holden lainnya.
Kendati begitu, Holden Premier HQ Station Wagon ini menurutnya menjadi satu di antara koleksinya yang paling istimewa, terlebih populasinya yang kini semakin langka dibandingkan varian Holden lainnya.
"Saya tertarik memiliki mobil ini sebab jatuh hati pada bentuk bodinya yang kekar, kemudian lihat-lihat di Youtube juga dan menurut saya ini tunggangan yang keren," ujar Ahmad saat ditemui Tribunjogja.com beberapa waktu lalu.
Adapun Holden Premier HQ Station Wagon lansiran 1972 ini ia dapat pada 2018 silam, setelah mendapatkan informasi dari seorang teman.
Namun untuk meminang mobil impiannya tersebut bukan perkara mudah, tak sedikit pula kocek yang harus ia rogoh.
"Proses negosiasinya susah-susah gampang, sebab di sisi lain dia (owner sebelumnya-red) pun masih sayang untuk melepas Holden Premier HQ Station Wagon kesayangannya. Mulai negosiasi dari Januari 2018, namun baru bisa terbeli pada Juli 2018," ujarnya.
"Tiga tahun lalu harganya lumayan, saya dapat sekitar Rp 400 jutaan," imbuhnya.
Ketika pertama kali mendapatkan Holden Premier HQ Station Wagon , diakui Ahmad sudah dalam kondisi istimewa sehingga tak banyak pekerjaan rumah alias pr yang harus ia selesaikan.
Baca juga: Restorasi Total Holden Special EH 1964, Mobil Tua Pabrikan Australia Jadi Primadona Kawula Muda
Sejumlah ubahan yang ia lakukan hanya meliputi grill depan diganti dengan grill bawaan Chevrolet Constantia, velg menggunakan Cragar dibalut ban Bf Goodrich sehingga tampak mewah nan klasik.
Velg depan memiliki lebar 7 inci sementara velg belakang lebar 8 inci, dengan ban berukuran 225/60/15, yang ditopang kaki-kaki dan shock dari Pedders.
Selain itu, sejumlah perbaikan di sektor mesin tak luput dari sentuhan.
"Holden Premier HQ Station Wagon sudah swap engine dengan mesin V8 Chevrolet 350-cubic-inch (5.700 cc)," terang Ahmad DNA.
Suplai bahan bakar terjamin lancar dengan karburator Edelbrock 4-barrel 600 cfm.
Mesin konvensional ini juga di-support sistem pengapian dengan distributor besutan MSD yang disambung kabel busi dari MSD.
Energi besar dan pembakaran maksimal dari mesin ini diteruskan ke transmisi otomatis TH350, disematkan pula radiator aluminium 3 ply.
"Lantaran menggunakan mesin V8, tenaga dari Holden Premier HQ Station Wagon ini ya lumayan lah, mungkin kisaran 270 HP. Di samping itu, karena cc nya besar, digunakan untuk mobil keluarga oke, apalagi untuk balap meski kendalanya yakni bahan bakarnya yang lumayan boros," ujarnya.
Ahmad menambahkan, sebagian besar spare part dan aksesoris Holden Premier HQ Station Wagon 1972 miliknya masih bawaan.
Namun ia pun menyempurnakan mobil kesayangannya ini dengan melengkapi sejumlah printilan, di antaranya spion, lis krom kaca, lisplang bawah dan banyak lagi, yang ia datangkan langsung dari Australia.
Baca juga: Holden Premier HJ 1974, Mobil Ikonik Kini Bertransmisi Matic
"Untuk ketersediaan spare part bukan lagi jadi kendala apalagi dimudahkan dengan adanya berbagai marketplace. Hanya saja, kalau impor dari Australia sampai di sini bisa 1-2 bulan, sementara jika dari Amerika sekitar 2 minggu," ujar dia.
"Kalau untuk perawatan, menurut saya tidak begitu susah. Namun yang perlu jadi catatan, setiap akan berkendara harus dicek air radiator serta oli," lanjut dia.
Lantaran populasinya yang sedikit, maka jangan heran apabila harga Holden Premier HQ Station Wagon 1972 di pasaran sudah gila-gilaan.
Bahkan diungkapkan Ahmad, ia pernah mendapatkan tawaran dari seorang artis Ibu Kota, yang tertarik meminang Holden Premier HQ Station Wagon 1972 miliknya.
"Kalau ditawar sering, tapi belum mau lepas karena ini mobil kesayangan. Terakhir kali, saya mendapatkan tawaran dari seorang artis Ibu Kota seharga Rp 600 juta, tapi kembali lagi, saya masih sayang untuk melepasnya," pungkas Ahmad. ( Tribunjogja.com )
