Berita Sleman Hari Ini
Stok Minyak Goreng Curah di Gudang Distributor Sleman Sudah 3 Hari Kosong
Stok minyak goreng curah di gudang distributor di Kabupaten Sleman sudah tiga hari mengalami kekosongan.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Stok minyak goreng curah di gudang distributor di Kabupaten Sleman sudah tiga hari mengalami kekosongan.
Padahal, gudang distributor di Banyuraden, Gamping ini menjadi pemasok penting kebutuhan minyak goreng curah ke Sleman , Bantul dan kota Yogyakarta .
"Kosong sejak Rabu (16/3/2022) siang sampai sekarang kosong," kata Suwandi, pemilik CV Yunda Utama, distributor khusus minyak goreng curah di Kabupaten Sleman , Jumat (18/3/2022).
Baca juga: Tim Sepak Bola Bantul Pertahankan Gelar Juara di Popda DIY 2022
Suwandi mengungkapkan, gudang distributor miliknya sudah beroperasi sejak tahun 2000-an.
Selama 23 tahun menjalankan usaha, baru kali ini mengalami "gonjang-ganjing" minyak goreng curah yang paling parah.
Bahkan, dirinya kesulitan mencari barang dari supplier.
Biasanya, kata dia, gudang miliknya mendapat kiriman minyak goreng curah dari supplier di Semarang.
Namun, stoknya habis. Akhirnya pada Selasa (15/3/2022) lalu, sempat mendapat kiriman barang dari Surabaya sebanyak 20,7 ton.
Jumlah sebanyak itu langsung habis dalam waktu satu setengah hari.
Pelanggannya 80 persen adalah pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Seperti pedagang gorengan, keripik hingga pecel lele.
Menurutnya, kiriman pada hari Selasa kemarin dijual dengan harga Rp 11.500 per liter.
Namun, harga langsung berubah drastis pada Rabu (16/3/2022) malam setelah Pemerintah pusat mengumumkan harga eceran tertinggi (HET) untuk minyak goreng curah di angka Rp 14.000/ liter.
Suwandi yang saat itu masih ada stok 7 ton, kemudian menjualnya dengan harga Rp 14.000.
Hingga saat ini belum menerima kiriman lagi.
"Rabu siang sudah kosong. Hari Kamis - Jumat kami tutup. Besok Sabtu - Minggu juga tutup, karena kami belum dapat kiriman. Kemungkinan, ada lagi hari Senin (21/3/2022). Infonya, sejak kemarin masih rapat untuk membahas perubahan harga itu," kata dia.
Lebih lanjut Suwandi mengungkapkan, kiriman minyak goreng curah di Sleman ini mulai seret sejak awal Februari lalu.
Biasanya, dalam seminggu dirinya bisa mendapat kiriman minyak goreng curah dari supplier hingga 6 tangki.
Satu tangki berisi 20.700 kg. Dari jumlah kiriman tersebut, dalam sehari mampu mendistribusikan 10 -15 ton.
Tetapi sejak awal Februari itu kiriman dari supplier mulai berkurang hingga 60 persen.
Baca juga: Belum Ada Kepastian Keberangkatan, Antusias Masyarakat di Kulon Progo Daftar Haji Masih Tinggi
"Biasanya seminggu dapat 6 tangki. Ini cuman dapat 2 maskimal 3. Kadang kadang malah 1 tangki," kata dia.
Sementara itu, Kapolres Sleman AKBP Achmad Imam Rifa'i yang langsung melakukan pemeriksaan di gudang distributor minyak goreng curah bersama Satgas Pangan Polres Sleman dan Disperindag Kabupaten Sleman menyampaikan, pihaknya akan mencoba melakukan evaluasi terkait berkurangnya jumlah pasokan kiriman minyak goreng curah dari tingkat supplier ke distributor.
"Kita akan coba pilah di mana letak sumbatan itu, sehingga dapat mengupayakan untuk memperlancar alur distribusi minyak goreng," kata Imam.
Ia juga berpesan kepada distributor apabila mendapat kiriman barang segera langsung distribusikan agar ketersediaan di masyarakat tetap terjaga. (rif)