Berita Sleman Hari Ini
Disperindag Sleman Akan Kawal Secara Berkala Distribusi Minyak Goreng Curah
Dinas Perindustrian dan Perdagangan ( Disperindag ) Kabupaten Sleman akan mengawal secara berkala distribusi minyak goreng curah di Bumi Sembada.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGA.COM, SLEMAN - Dinas Perindustrian dan Perdagangan ( Disperindag ) Kabupaten Sleman akan mengawal secara berkala distribusi minyak goreng curah di Bumi Sembada.
Hal ini guna memastikan minyak goreng curah tetap dijual curah dan tidak dilakukan pengemasan sehingga pasokan di masyarakat tetap berjalan lancar.
"Kami akan mengawal agar minyak goreng curah tetap dijual dengan curah ke pasar-pasar tradisional. Tidak dilakukan pengemasan," kata Kepala Disperindag Kabupaten Sleman , Mae Rusmi, Jumat (18/3/2022).
Baca juga: Masih Lakukan Praktik Tying, 3 Distributor Minyak Goreng Dipanggil KPPU Kanwil VII Yogyakarta
Menurut dia, setelah pemerintah mencabut Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk penjualan minyak goreng kemasan memang ada kekhawatiran minyak goreng curah bakal dijual dalam bentuk kemasan.
Karenanya, perlu dilakukan pengawalan berkala bekerjasama dengan satgas pangan Polres Sleman maupun Polda DIY.
Nantinya, setiap barang datang ditingkat distributor akan dipantau dan diminta laporan pendistribusian.
"Ini agar minyak goreng tetap dijual dengan curah dengan harga Rp 14 ribu. Tidak dikemas," katanya.
Sebagaimana diketahui, stok minyak goreng curah di gudang distributor di Kabupaten Sleman sudah tiga hari mengalami kekosongan.
Padahal, gudang distributor yang ada di Banyuraden, Gamping ini menjadi pemasok penting kebutuhan minyak goreng curah ke Sleman, Bantul dan kota Yogyakarta.
Pemilik gudang distributor khusus minyak curah di Gamping, Suwandi mengatakan, stok minyak goreng curah sudah kosong sejak Rabu (16/3/2022) siang.
Hingga Jumat (18/3/2022) masih kosong belum ada pengiriman lagi dari supplier di Semarang maupun Surabaya.
"Kosong sejak Rabu siang. Sampai sekarang kosong," katanya.
Baca juga: Jabat Plt Kepala Kantor Imigrasi Yogyakarta, Yayan Indriana Siap Pertahankan Kualitas Pelayanan
Suwandi mengungkapkan, gudang distributor miliknya sudah beroperasi sejak tahun 2000-an.
Selama 23 tahun menjalankan usaha, baru kali ini mengalami "gonjang-ganjing" minyak goreng curah yang paling parah. Bahkan, dirinya kesulitan mencari barang dari supplier.
Biasanya, kata dia, gudang miliknya mendapat kiriman minyak goreng curah dari supplier di Semarang. Namun, stoknya habis. Akhirnya pada Selasa (15/3/2022) lalu, sempat mendapat kiriman barang dari Surabaya sebanyak 20,7 ton. (Rif)