Wawancara Eksklusif

Ini Cara Kapolres Kulon Progo AKBP Muharomah Fajarini dalam Memberantas Kejahatan Jalanan

UNTUK pertama kalinya, Polres Kulon Progo dipimpin oleh seorang perempuan, yakni AKBP Muharomah Fajarini.

Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Mona Kriesdinar
TRIBUN JOGJA/Sri Cahyani Bersama Putri P. DIALOG
AKBP Muharomah Fajarini. 

TRIBUNJOGJA.COM - Untuk pertama kalinya, Polres Kulon Progo dipimpin oleh seorang perempuan, yakni AKBP Muharomah Fajarini. Banyak perubahan yang terjadi di Kulon Progo sejak perempuan kelahiran Bantul itu dilantik pada 13 Agustus 2021.

Tribun Jogja berkesempatan berbincang dengan AKBP Muharomah Fajarini.

Perbincangan tersebut bisa disaksikan di kanal YouTube Tribun Jogja Official dalam program acara Urip Urup. Berikut ringkasan wawancaranya.

Bagaimana awalnya menjadi seorang polwan hingga menjabat sebagai kapolres?

Awalnya saya malah pengin menjadi perawat.

Kemudian kalau melihat penerbangan pengin jadi pramugari.

Namun saat saya di bangku sekolah menengah atas (SMA), saya melihat saudara yang menjadi polwan.

Kemudian saya mempersiapkan diri hingga akhirnya kesampaian jadi polwan.

Selama menjabat Kapolres, pengalaman apa yang bisa dibagikan ke anggota?

Saya menjadi polwan berawal dari Bintara sejak 1997. Saat itu saya berpangkat Brigadir Polisi Dua (Bribda).

Karena ada penilaian selama pendidikan dan masuk kategori ranking, saya pangkat bripda hanya setahun.

Kemudian diperintahkan untuk melanjutkan ke Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian selama 3 tahun di Jakarta.

Selanjutnya saya dilantik menjadi Inspektur Polisi Dua (Ipda) atau letnan.

Awalnya tidak muluk-muluk, saya berikhtiar dan minta doa orang tua, alhamdulilah diberi amanah saat ini menjadi Kapolres Kulon Progo.

Sejak menjabat Kapolres sempat mendapatkan penghargaan dari Kemenpan RB, penghargaan apa itu?

Bagi saya mendapatkan penghargaan termasuk bonus.

Sejak menjabat sebagai Kapolres saya menanamkan untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat dan anggota saya.

Penghargaan ini dalam rangka evaluasi penilaian pelayanan publik 2021.

Saat itu penilaiannya dilakukan sekitar Oktober.

Dari 310 Polres yang dinilai dalam hal pelayanan publik, 27 Polres mendapatkan predikat A.

Satu di antaranya Polres Kulon Progo. Apalagi saya kapolres perempuan yang mendapatkan penghargaan, itu artinya kalau perempuan bisa.

Lalu apa keunggulan pelayanan publik di Polres Kulon Progo?

Pelayanan publik yang dinilai kemarin ada pelayanan SIM dan SKCK.

Ada inovasi berupa Simmami (pelayanan SIM malam minggu) sehingga masyarakat yang ingin memperpanjang SIM tidak perlu datang ke kantor.

Kita mendirikan gerai menggunakan mobil di Alun-alun Wates.

Kemudian pelayanan SKCK ada Sijebol (jemput bola) untuk mempermudah masyarakat yang berusia lanjut dan difabel.

Mereka bisa mengurus melalui online, kami bekerja sama dengan bhabinkamtibmas untuk mengantarkan ke masyarakat kalau surat sudah jadi.

Adakah tantangan dalam melayani masyarakat di tengah pandemi Covid-19? 

Tantangan pasti selalu ada. Namun adanya tantangan membuat kita semakin meningkatkan inovasi. Mulai dari internal banyak keluarga yang terpapar Covid-19.

Sementara dari eksternal dalam kondisi saat ini banyak masyarakat yang menolak divaksin. Sehingga perlu kita edukasi karena ada kaitannya antara capaian vaksinasi dengan level wilayah.

Polres Kulon Progo mendapatkan jatah dropping vaksin tapi keterbatasan tenaga kesehatan (nakes). Sehingga vaksinasi dilakukan lintas sektoral kerja sama antara dinkes, BINDA, Ikatan perawat, NU, Muhammadiah agar tercipta herd immunity.

Bagaimana menangani anak muda yang mengarah ke pelaku kejahatan?

Ada tiga faktor besar yang mempengaruhi anak melakukan tindakan kejahatan.

Yakni faktor keluarga, lingkungan pendidikan, dan sosial. Sehingga tidak hanya menindak pelakunya saja melainkan tiga faktor itu harus digarap.

Konsep kejahatan jalanan tidak hanya dilihat dari permukaan, harus ke akarnya.

Polres Kulon Progo bekerja sama dengan Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, serta dinas terkait lainnya untuk mengedukasi.

Kami melakukan pembinaan kepada anak-anak selama 3 hari. Serta berkoordinasi dengan kepala sekolah, orang tua, RT, agar semuanya ikut berperan.

Sebagai Kapolres, pesan apa yang bisa diberikan untuk masyarakat dan anggota?

Kepada anggota, saya mengharapkan bisa mengemban tugas sesuai amanah jabatan yang diberikan.

Jangan khianati baju polisi kita, lakukan apa yang sesuai tupoksi (tugas pokok fungsi).

Sementara kepada masyarakat, di tengah maraknya kejahatan jalanan setidaknya jangan memberikan kesempatan. (scp)

Baca Tribun Jogja edisi Rabu 16 Maret 2022 halaman 01.

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved