Hiatus Satu Dekade, Dyani Dee Comeback dengan Lagu 'Cintamu Bukan Untukku'

Soloist wanita asal Yogyakarta, Dyani Dee kembali lagi setelah lebih dari satu dekade tidak terdengar kabarnya di blantika musik Indonesia.

Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/ Hanif Suryo
Soloist wanita Dyani Dee (kanan) dan musisi muda sekaligus penulis lagu "Cintamu Bukan Untukku" yakni Louise Mercy Eunice (kiri) saat meluncurkan single baru di Bantul, beberapa waktu lalu. 

TRIBUNJOGJA.COM - Soloist wanita asal Yogyakarta, Dyani Dee kembali lagi setelah lebih dari satu dekade tidak terdengar kabarnya di blantika musik Indonesia.

Dyani Dee hadir dengan merilis single terbarunya berjudul "Cintamu Bukan Untukku" yang bernuansa patah hati dan berkisah tentang cinta yang tidak memungkinkan di antara dua sejoli.

Dalam single terbarunya, eks vokalis band hip hop Slamet Man ini menggandeng musisi muda sekaligus penulis lagu yakni Louise Mercy Eunice serta diaransemen oleh Kelana Halim.
 
"Berangkat dari ajakan komposer Louise Mercy Eunice (Mercy), saya pun langsung mengiyakan untuk berproses bersama, mengerjakan lagu tersebut," kata Dyani Dee .

Baca juga: Mahasiswa UGM Ciptakan Pestinion Pesticide dan Sabet Juara Greenwave Environmental Care Competition

"Bagi saya lagu ini enak didengar, bahasanya tidak berat sehingga gampang diingat orang-orang. Lagu ini sudah ada sejak Agustus 2021 dan penggarapan videonya dikerjakan rumah produksi Omah Watu Art Yogyakarta," tambah Dyani.

Karya ini juga merupakan hasil kontemplasi sang komposer selama masa pandemi dalam menjawab, “Bagaimana kalau cinta datang karena terbiasa, namun tak bisa memiliki?”

"Aku ingin lagu ini menjadi anthem sederhana bagi para insan yang pernah mengalami kuldesak, antara untuk tetap mencinta atau berhenti. Tapi tentunya dengan komposisi yang mewakili kisah yang kubawa," sambung Mercy.

Mercy berharap lagunya dapat diterima dan menjadi anthem sederhana bagi para insan patah hati. Atau yang pernah mengalami kuldesak, antara untuk tetap mencinta atau berhenti.

"Cintamu Bukan Untukku menjadi sebuah pengingat bahwa tidak semua yang pernah, masih, dan akan ada sepenuhnya akan tetap tinggal menjadi tempat pulang bagi setiap manusia," kata Mercy.

Sementara itu, secara aransemen dan sound design, Kelana Halim mengungkapkan lagu ini sangat dipengaruhi oleh lirik dan juga progresi chord dasarnya.

Rasa yang ingin ditimbulkan adalah keputusasaan, kesedihan dan kesepian. Nuansa lagu juga dibuat sepi dan menggaung seakan seseorang berada sendirian di dalam ruangan hampa yang besar.

Baca juga: UPDATE Gunung Merapi 12 Maret 2022: Aktivitas Meningkat Lagi, Keluarkan 18 Kali Guguran Lava Pijar

Selain itu, terdapat unsur etnis dengan masuknya alat musik tradisional gamelan untuk memberi nuansa etnis yang bisa membaur dengan lagu ini.

“Chorus terakhir dibuat lebih menggelegar untuk menambahkan klimaks sebelum musiknya padam dan kembali menjadi sepi, sesuai dengan kalimat terakhir dalam liriknya “ku tahu kau takkan milikku," ungkap Kelana.

Seusai dirilis, lagu Dyani Dee "Cintamu Bukan Untukku" bisa di dengarkan di semua digital platform termasuk Spotify, Joox, Apple Music & Video Clip telah tayang di YouTube Channel “Omah Watu Art”. (TRIBUNJOGJA.COM/ HAN)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved