Erupsi Gunung Merapi

UPDATE Gunung Merapi 12 Maret 2022: Aktivitas Meningkat Lagi, Keluarkan 18 Kali Guguran Lava Pijar

Gunung Merapi teramati mengeluarkan 18 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1,8 Km ke barat daya, Sabtu (12/3/2022).

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
Tangkapan Layar
Visual Gunung Merapi 10 Maret 2022 malam hari 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Gunung Merapi teramati mengeluarkan 18 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1,8 Km ke barat daya, Sabtu (12/3/2022).

Hal tersebut terlihat dalam pengamatan selama enam jam oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi ( BPPTKG ) mulai pukul 00.00-06.00 WIB.

Kepala BPPTKG , Hanik Humaida mengatakan, secara meteorologi, cuaca berawan dan mendung.

Baca juga: PREMIER LEAGUE: Mo Salah Dikabarkan Tolak Perpanjangan Kontrak dari Liverpool?

“Angin bertiup lemah ke arah timur dan barat. Suhu udara 17-21 °C, kelembaban udara 76-97 persen, dan tekanan udara 566-717 mmHg,” katanya.

Dia menjelaskan, secara visual, gunung jelas, kabut 0-I, hingga kabut 0-II.

Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 20-50 m di atas puncak kawah.

Sementara, gempa guguran terjadi sebanyak 30 kali dengan amplitudo 3-27 mm berdurasi 19-122 detik.

Hybrid/fase banyak berjumlah 1 kali dengan amplitudo 6 mm, S-P 0,4 detik berdurasi 6 detik.

“Tingkat aktivitas Gunung Merapi saat ini masih berada di level III atau siaga,” jelasnya.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. 

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Baca juga: Rumor Transfer Pemain: Juve-Barca Bersaing Gaet Jebolan La Masia Alejandro Grimaldo

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

“Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya,” paparnya.

Tidak hanya itu, masyarakat diharapkan bisa mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” tukasnya. (ard)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved