Berita Kota Magelang Hari Ini
Pemkot Magelang Rencanakan Perbaikan Permukiman dan Akses Jalan Kampung di Gumuk Sepiring
Pemerintah Kota Magelang berencana memperbaiki permukiman layak bagi Kampung Gumuk Sepiring, Kelurahan Tidar Utara, Kecamatan Magelang
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, KOTA MAGELANG - Pemerintah Kota Magelang berencana memperbaiki Permukiman layak bagi Kampung Gumuk Sepiring , Kelurahan Tidar Utara, Kecamatan Magelang Selatan, Kota Magelang.
Begitu pula, akses jalan ke kampung berpenghuni 20 KK ini juga akan dibangun.
Wali Kota Magelang dr. Muchamad Nur Aziz mengungkapkan dalam keterangan tertulisnya yakni, rencana pembangunan Kampung Gumuk Sepiring sudah sejak lama.
Kemudian, akses jalan ke kampung ini juga akan dibuatkan.
Baca juga: INFO Prakiraan Cuaca BMKG DI Yogyakarta Hari Ini Rabu 9 Maret 2022
“Sebetulnya perumahan sudah nyaman ya, nanti kita bangun lebih baik. Pembangunan akan dibantu oleh TNI," kata Aziz, dalam kegiatan Ngopi Bareng Pak Wali di kampung tersebut, Selasa (9/3/2022).
Dikatakan, anggaran renovasi senilai Rp 35 juta per rumah berasal dari program CSR dari Bank Jateng. Sedangkan pembangunan akses jalan dianggarkan tahun 2023.
"Anggaran Pemkot Magelang masih cukup, kalau kita betul-betul menganggarkannya. Kami ingin warga di sini nyaman, menikmati fasilitas yang ada, seperti kesehatan gratis dan sebagainya," imbuh Aziz.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Magelang, Bowo Adrianto menjelaskan, permukiman warga Kampung Gumuk Sepiring bermula ketika Pemkot Magelang hendak membangun Pasar Induk di lahan bengkok di kawasan Canguk pada 2017 silam.
Saat itu Pemkot Magelang membutuhkan lahan untuk merelokasi 44 KK yang sebelumnya tinggal lahan bengkok tersebut. Dalam perjalanan, 17 KK diantaranya memilih mengontrak rumah di sekitar Kelurahan Rejowinangun dan 4 KK tinggal di rumah susun (rusun) Tidar.
"Sedangkan 20 KK patungan membeli tanah di Kampung Gumuk Sepiring ini. Luasnya 2 hektar dibagi 20 KK, ketika itu harganya Rp 180 juta," jelas Bowo.
Untuk memperbaiki permukiman dan membuka akses jalan ke kampung ini memang tidak mudah. Untuk mencapai kampung Gumuk Sepiring harus melewati jalan setapak sempit yang hanya bisa dilalui dengan jalan kaki. Permukiman di kelilingi perawahan dan sungai kecil.
"Kendalanya memang pada cara membawa meterial menuju kampung. Jadi nanti kita pakai cara sling," ujar Bowo.
Dia menyebut total anggaran yang dibutuhkan untuk memperbaiki permukiman ini berkisar Rp 700 juta - Rp 800 juta, termasuk biaya membuka akses jalan dan membuat jembatan di atas Sungai Kedali.
"Untuk akses jalan kita akan manfaatkan lahan-lahan bengkok yang tersedian di sekitar kampung ini," sebut Bowo.