Rusia Disebut Beralih Serangan Jarak Jauh, Pidato Pertama Presiden Ukraina: Saya tidak bersembunyi

Presiden Volodymyr Zelensky membagikan video yang memperlihatkan keberadaannya di kantornya di Kyiv untuk pertama kalinya sejak awal invasi Rusia

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Yoseph Hary W
The Economist
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky 

TRIBUNJOGJA.COM - Rusia disebut oleh Juru bicara Pentagon John Kirby telah beralih ke serangan jarak jauh menggunakan rudal, bom dan serangan udara. Di waktu bersamaan, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dikabarkan keluar dari bunkernya dan menyatakan melalui pidato pertamanya bahwa ia tidak bersembunyi.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (net)

Presiden Volodymyr Zelensky membagikan video yang memperlihatkan keberadaannya di kantornya di Kyiv untuk pertama kalinya sejak awal invasi Rusia ke Ukraina.

Dalam video itu, dia menyampaikan pidato menantang, berjanji untuk memukul mundur pasukan penyerang dan membangun kembali negara itu.

Presiden Zelensky menyampaikan pidato Senin (7/3/2022) malam, ketika pembicaraan antara Rusia dan Ukraina belum menghasilkan terobosan apa pun, dan Presiden Vladimir Putin tampaknya melunakkan nada suaranya.

Sementara konflik telah memasuki hari ke-12, mantan bintang televisi yang menjadi presiden itu memuji apa yang disebutnya sebagai persatuan Ukraina, mengutuk tindakan militer Rusia dan meramalkan masa depan pasca-perang yang cerah bagi negara itu.

"Anda tahu, kami biasa mengatakan: Senin adalah hari yang berat," Zelensky memulai pidatonya dari ibu kota yang terkepung.

"Ada perang di negara ini. Jadi setiap hari (seperti) adalah hari Senin. Dan sekarang kita terbiasa dengan kenyataan bahwa setiap hari dan setiap malam seperti itu."

Meski memiliki militer terbesar di Eropa, pasukan militer Rusia belum merebut ibu kota Ukraina, Kyiv.

Tetapi konflik tersebut mengambil korban sipil yang semakin besar. Sementara PBB memperkirakan 1,7 juta orang telah meninggalkan negara itu, seperti dilansir Newsweek pada Selasa (8/3/2022).

Zelensky mengatakan "semua orang," termasuk warga Ukraina yang bukan anggota militer, yang memprotes invasi "berkontribusi pada kemenangan kita," yang katanya "pasti akan tercapai."

Menyangkal pernyataan Putin bahwa Ukraina dan Rusia adalah satu peradaban, Zelensky berkata, "dan orang yang mengulangi: 'Kami (Rusia Ukraina) adalah satu orang'—tentu saja tidak mengharapkan reaksi yang begitu kuat."

Setelah invasi dimulai, Zelensky berlindung di sebuah bungker, di mana ia memberikan wawancara media dan melobi para pemimpin dunia untuk mendapatkan dukungan.

Berbicara Senin (7/3/2022), Zelensky mengatakan dia akan tinggal di Kyiv. "Saya tidak bersembunyi," katanya. "Dan aku tidak takut pada siapa pun. Sebanyak yang diperlukan untuk memenangkan perang patriotik kita ini."

Di tempat lain, Juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan kepada wartawan Senin (7/3/2022) bahwa kecuali untuk kemajuan di Ukraina selatan, pasukan Rusia "belum membuat kemajuan penting dalam beberapa hari terakhir" dan telah beralih ke serangan jarak jauh.

"Jadi, ini adalah pemboman, serangan rudal, artileri jarak jauh, ke pusat kota yang belum mereka masuki, setidaknya tidak di darat dalam jumlah yang signifikan," kata Kirby. Meski begitu menurutnya, serangan itu akan membunuh dan melukai lebih banyak orang.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved