Catat! Ini Tentang Omicron Siluman dan Efektivitas Vaksin, Berikut Kata Pakar
Kasus subvarian Omicron BA.2 atau Son of Omicron atau dikenal juga dengan Omicron Siluman mulai menyita perhatian kalangan akademisi di DIY.
Kepala Pelaksana BPBD DIY, Biwara Yuswantana menuturkan, karakteristik penularan varian Omicron berbeda dengan penularan varian Delta yang merebak di DIY pada pertengahan 2021 lalu.
Upaya penanganan pandemi saat ini pun menggunakan pendekatan yang berbeda. "Kasus Omicron lebih kepada penanganan aspek penularan, makanya kita mainnya di kampanye masker dan prokes," jelas Biwara, Senin (7/3/2022).
Biwara menjelaskan, saat varian Delta merebak, beban penanganan berada di RS rujukan Covid-19.
Sebab, varian tersebut dikenal menimbulkan gejala sedang hingga berat, sehingga mereka yang terinfeksi membutuhkan perawatan di RS.
Karenanya, keberadaan posko dukungan sangat diperlukan kala itu. Mereka bertugas melakukan penjemputan, memakamkan jenazah pasien Covid-19, hingga menyiapkan peti jenazah.
"Kalau Delta beban itu kan ada di RS mulai dari penjemputan pasien, oksigen, pemakaman, penyiapan peti jenazah. Itu memerlukan pos," jelasnya.
Saat ini, relawan yang dulunya bertugas di Posko Dukungan Penanganan Covid-19 juga masih berfokus untuk melakukan penanganan bencana alam. Terlebih DIY masih memasuki musim hujan.
"Sekarang lebih pada membuat potensi penularan bisa ditekan karena penularannya lebih cepat tapi tingkat keparahannya tidak seperti dulu. Di samping itu, teman-teman ini kan ada banyak bencana lain yang harus ditangani termasuk angin kencang dan bencana hidrometeorologi," jelasnya. (hda/tro)