Perang Rusia Ukraina
PERANG Rusia-Ukraina: Pesan Vladimir Putin kepada Tayyip Erdogan
Presiden Rusia juga tidak akan mengakhir perang sampai Kyiv berhenti berperang, setelah upaya untuk mengevakuasi kota Mariupol gagal
Penulis: Joko Widiyarso | Editor: Joko Widiyarso
"Mereka menghancurkan kita," kata Wali Kota Mariupol Vadym Boychenko kepada Reuters melalui panggilan video, menggambarkan keadaan buruk kota berpenduduk 400.000 jiwa itu.
"Mereka bahkan tidak akan memberi kita kesempatan untuk menghitung yang terluka dan yang tewas karena penembakan tidak berhenti."
Rusia, yang menyangkal menyerang wilayah sipil, telah mengerahkan pasukan dan peralatan ke Ukraina.
Sebuah konvoi besar Rusia di jalan utara Kyiv telah membuat kemajuan yang terlihat terbatas dalam beberapa hari terakhir, meskipun kementerian pertahanan Rusia merilis rekaman pada hari Minggu yang menunjukkan beberapa kendaraan militer yang dilacak sedang bergerak.
Di ibu kota, tentara Ukraina memperkuat pertahanan dengan menggali parit, memblokir jalan dan bekerja sama dengan unit pertahanan sipil saat pasukan Rusia membombardir daerah di dekatnya.
"Posisi sudah disiapkan, kami telah melengkapinya dan kami hanya menunggu untuk bertemu mereka di sini," kata seorang tentara dalam video yang dirilis oleh angkatan bersenjata Ukraina.
"Kemenangan akan menjadi milik kita."
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan roket Rusia telah menghancurkan bandara sipil di ibu kota wilayah barat-tengah Vinnytsia pada hari Minggu.
Dia juga mengatakan Rusia sedang bersiap untuk membombardir kota selatan lainnya, Odessa.
"Roket membombardir Odessa? Ini akan menjadi kejahatan perang," katanya.
Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan telah terjadi beberapa serangan terhadap fasilitas kesehatan Ukraina selama konflik. Serangan itu menyebabkan kematian dan cedera, kata kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam pesan Twitter, tetapi tidak memberikan rincian.
"Serangan terhadap fasilitas kesehatan atau pekerja melanggar netralitas medis dan merupakan pelanggaran hukum humaniter internasional," katanya.Baca selengkapnya
Sanksi untuk Rusia

Ukraina terus merangsek ke Polandia, Rumania, Slovakia dan tempat lain.
Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi Filippo Grandi mengatakan lebih dari 1,5 juta orang telah melarikan diri dalam krisis pengungsi yang tumbuh paling cepat di Eropa sejak Perang Dunia Kedua.