Berita DI Yogyakarta Hari Ini
Pemda DIY Minta Kalurahan Siagakan Selter Covid-19, Apdesi DIY : Kasihan Anggaran Desa
Apdesi DIY keberatan untuk menjalankan instruksi dari Pemda DIY yang meminta desa atau kalurahan dmembuka selter isolasi khusus pasien Covid-19.
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Pemda DIY meminta desa atau kalurahan di DI Yogyakarta untuk membuka selter isolasi khusus pasien Covid-19 .
Langkah itu diharapkan dapat mengurangi beban keterisian selter yang dikelola pemerintah setempat.
Menanggapi hal tersebut, Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) DIY, Rustam Fatoni mengaku keberatan untuk menjalankan instruksi dari Pemda DIY .
Dia menjelaskan, keberadaan selter akan membebani anggaran desa.
Baca juga: Update Covid-19 DI Yogyakarta 6 Maret 2022 : Tambah 1.771 Kasus Baru, 1.436 Pasien Sembuh
Terlebih, dana yang dialokasikan untuk penanganan Covid-19 tergolong minim.
Seperti diketahui, pemerintah pusat mewajibkan desa untuk mengalokasikan minimal 8 persen dari dana desa (DD) untuk penanganan pandemi Covid-19 .
Jika tiap desa mendapat DD sebesar Rp 1 miliar maka desa memiliki alokasi penanganan Covid-19 hanya sekitar Rp 80 juta per tahun.
“Makannya kita cukup edukasi saja terhadap masyarakat toh ternyata sekarang (masyarakat) juga tidak terlalu panik dengan adanya Omicron ,” jelas Toni saat dihubungi, Minggu (6/3/2022).
Selain itu, meski terjadi lonjakan kasus terkonfirmasi, masyarakat dinilai lebih tenang dan memilih untuk melaksanakan isolasi mandiri (isoman) jika terpapar Covid-19 .
“Masyarakat itu ketika kena dia (isolasi) mandiri dan itu mayoritas. Kalau desa ngapain buat selter-selter kasihan anggarannya desa,” terangnya.
Sehingga yang perlu digencarkan saat ini adalah upaya edukasi terkait penerapan protokol kesehatan juga pengawasan terhadap pasien yang menjalani isoman.
Baca juga: Selter Isolasi Covid-19 Hanya Layani Warga Ber-KTP Setempat, Dinsos DIY: Kabupaten Kota Jangan Kaku
“Saya sarankan edukasinya saja lah karena lebih kepada (isolasi) mandiri sekarang,” tandasnya.
Sementara itu, Lurah Kotabaru, Gondokusuman, Kota Yogyakarta , Supardi menuturkan, pihaknya menyediakan satu ruang isolasi yang memanfaatkan Balai Gotong Royong.
"Kapasitasnya hanya 1 karena kamar mandinya cuma satu. Minggu kemarin terisi dan sudah sehat kembali," bebernya.
Jumlah yang disiapkan tergolong minim lantaran mayoritas warga di sana lebih memilih untuk menjalani isoman.
"Iya isoman karena katanya lebih tenang," tambahnya.
Untuk mengawasi pasien isoman, pihaknya bekerjasama dengan Puskesmas, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Linmas, dan Kampung Tangguh Bencana di kelurahan itu.
"Untuk pendataan dan penyemprotan desinfektan pada tempat untuk isoman juga wilayah terdampak," bebernya. ( Tribunjogja.com )