Perang Rusia Ukraina
Seusai Kepung Kota Mariupol & Putus Aliran Listrik, Rusia Umumkan Gencatan, Warga Ukraina Dievakuasi
Evakuasi warga sipil oleh pemerintah Kota pelabuhan Mariupol di Ukraina itu dilaksanakan pada Sabtu (5/3/2022). Pasukan Rusia mengumumkan gencatan
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM - Pasukan Rusia telah mengepung Kota Mariupol di Ukraina. Tentara Rusia juga memutus aliran listrik, pasokan makanan dan air serta pemanas di tengah musim dingin.
Rusia lantas mengumumkan adanya gencatan senjata dan memberi kesempatan warga sipil untuk meninggalkan lokasi kota tersebut dan dievakuasi.
Evakuasi warga sipil oleh pemerintah Kota pelabuhan Mariupol di Ukraina itu dilaksanakan pada Sabtu (5/3/2022).Hal ini dilakukan setelah pasukan Rusia mengumumkan gencatan senjata sementara waktu untuk membuka koridor bagi warga sipil melarikan diri.
Baca juga: Militer Ukraina Tembak Mati Jenderal Top Rusia
Tentara Rusia diketahui telah berhasil mengepung Kota Mariupol dan memutus aliran listrik, makanan, air, dan alat pemanas di tengah musim dingin di sana. Evakuasi kali ini akan dilihat sebagai awal dari serangan terakhir oleh pasukan Rusia.
Setelah Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan gencatan senjata untuk mengizinkan "koridor kemanusiaan" keluar dari Mariupol dan Volnovakha, pejabat Kota Mariupol mengumumkan di media sosial bahwa 450.000 penduduk kota itu dapat mulai pergi dengan transportasi pribadi mulai pukul 09.00 GMT (Greenwich Mean Time).
Pengepungan Mariupol terjadi ketika lebih banyak pasukan Rusia lebih dekat ke Ibu Kota Kiev, menghadapi perlawanan keras dan menembaki daerah-daerah sipil di pinggiran barat dan kota utara Chernihiv, di mana ada banyak korban sipil dalam beberapa hari terakhir, laporan dari AFP dikutip Tribun Jogja via kompas.com.
Sekelompok wartawan AFP yang mengunjungi kota itu pada Sabtu, melihat pemandangan kehancuran, meskipun Moskwa bersikeras bahwa itu tidak menargetkan wilayah sipil.
Kekhawatiran telah meningkat di Kiev bahwa ibu kota akan mengalami nasib yang sama begitu artileri rudal Rusia dikerahkan ke sana.
Menteri Pertahanan Ukraina Oleksiy Reznikov menuduh bahwa Rusia telah mengubah taktiknya setelah menghadapi perlawanan keras Ukraina yang telah mengalahkan rencana nyatanya untuk dengan cepat menyerbu kota-kota besar dan menggulingkan pemerintahan Presiden Volodymyr Zelensky.
"Ya, musuh telah maju ke beberapa arah, tetapi hanya menguasai area kecil. Pembela kami memukul mundur dan mengusir penjajah," katanya, dalam sebuah posting Facebook.
“Agresor secara komprehensif dan aktif menggunakan potensi udara dan misilnya. Penerbangan dari semua jenis membombardir kota, kota kecil, dan infrastruktur sipil,” katanya.
Dia menjuluki tentara Rusia “pengecut” dan hanya mampu menyerang “anak-anak, wanita, dan warga sipil tak bersenjata.
Sejak tentara Presiden Rusia Vladimir Putin menginvasi pada Kamis (24/2/2022), Rusia telah menghantam kota-kota Ukraina, membunuh ratusan warga sipil dan bahkan menyerang pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) terbesar di Eropa, memicu kekhawatiran akan kecelakaan nuklir yang dahsyat.
Moskwa dilaporkan telah merebut dua kota utama dalam invasi selama 10 hari, Berdiansk dan Kherson di pantai Laut Hitam selatan Ukraina.
Tetapi, menduduki Mariupol bisa jadi akan menjadi hadiah yang lebih besar bagi pasukan Rusia karena akan memberikan pukulan telak terhadap akses maritim Ukraina dan menghubungkan pasukan yang datang dari Crimea yang dicaplok dan Donbas.