Berita Otomotif Terkini

Mazda Astina 1992, Mobil "Liftback" Pelopor Lampu Model Pop Up di Indonesia

Memiliki desain yang tidak termakan zaman, Mazda Astina menjadi satu di antara mobil model liftback yang jadi incaran oleh pecinta otomotif.

Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Hanif Suryo
Mazda Astina 1992 

TRIBUNJOGJA.COM - SEKILAS, Mazda Astina akan mengingatkan siapapun pada mobil sport legendaris Toyota Sprinter Trueno AE86.

Cukup beralasan, sebab Mazda Astina yang pertama kali diproduksi 1991 silam ini memang mengusung gaya liftback serta lampu pop up menyerupai Toyota Sprinter Trueno AE86, kendaraan tukang tahu dalam manga "Initial D" yang fenomenal.

Lantaran memiliki desain yang everlasting alias tidak termakan zaman, Mazda Astina menjadi satu di antara mobil model liftback yang jadi incaran oleh pecinta otomotif.

Satu di antaranya yakni Angga Catur asal Klaten Selatan yang kesengsem pada Mazda Astina, dan kini ia beruntung dapat mengoleksinya.

Diceritakan Angga, Mazda Astina rilisan 1992 ini ia dapat dari seorang di DI Yogyakarta.

Baca juga: Berburu Mobil Bekas Murah Rp 20 Jutaan, Ada Toyota Great Corolla hingga Mazda Vantrend

"Setelah mendapatkan informasi dari seorang teman, saya cek langsung kondisinya. Lantaran lama tidak dipakai alias hanya dongkrok, praktis kondisinya tidak begitu prima. Kondisi memang jalan, hanya saja butuh banyak perbaikan meliputi bagian kaki-kaki, AC, serta perbaikan di kelistrikan," kata Angga saat ditemui Tribunjogja.com beberapa waktu lalu.

Pemilik kedai kopi 'Noena Coffee and Foods' di Bangilan, Ngalas, Klaten Selatan ini menambahkan, alasannya memutuskan meminang mobil ini tak lepas dari keunikannya.

"Bagi sebagian besar remaja yang tumbuh besar pada 90-an, Mazda Astina ini menjadi primadona. Apalagi, mobil ini dibekali gaya liftback dan lampu depannya juga pop up, sangat unik sekaligus jarang ditemui di Indonesia," ujar dia.

Menilik bagian depan, desain kap cenderung menukik ke atas dipadukan dengan jarak antara bagian bawah hingga ke atap yang tidak terlalu tinggi.

Sehingga membuatnya stabil ketika melaju pada kecepatan tinggi alias aerodinamis.

Selain itu, terdapat sebuah spoiler mungil juga turut dipasang pada bagian belakang.

Meskipun terlihat kecil, namun spoiler ini mampu memberikan gaya downforce yang cukup berguna ketika mobil diajak ngebut.

Kelebihan pada eksterior Mazda Astina adalah ukuran kacanya yang lebar, termasuk di sisi belakang.

Baca juga: Modifikasi Holden Kingswood HQ 1974, Gahar dengan Mesin V8 5.800 cc

Pilar A relatif ramping, sebagaimana mobil lama yang belum terlalu mementingkan sisi safety dari struktur rangka mobil.

Untuk pandangan lebih jelas saat hujan, disematkan wiper belakang. Satu fitur yang bisa menjadi nilai plus karena kita bisa tetap jelas melihat belakang dari spion dalam saat menerjang hujan.

Bukan hanya desainnya, Angga mengatakan bahwa performa Mazda Astina yang mumpuni menjadi satu di antara pertimbangan utamanya meminang mobil ini.

Sekadar informasi, Mazda Astina dibekali mesin BP05 dengan kapasitas 1.800cc DOHC.

Tenaga yang dihasilkan 102 HP pada 5.500 rpm, serta torsi 150 Nm pada 4.000 rpm.

Akan tetapi, tenaga yang besar ini belum dilengkapi dengan teknologi hemat BBM.

Mesinnya cukup haus bensin, sehingga konsumsinya relatif boros terutama saat digeber.

Kendati begitu, konsumsi BBM masih bisa dikendalikan selagi berkendara secara hemat.

Hal menarik dari mobil ini yaitu memiliki performa mesin yang begitu responsif khususnya pada putaran bawah.

Baca juga: Cek Harga Mobil Seken Honda CR-V 2007, Mobil Bekas Murah untuk Dana Terbatas

Selain performa mesin yang responsif, kelebihan Mobil Mazda Astina yang tidak kalah menariknya yaitu stabil pada kecepatan tinggi.

Tentu saja kelebihan tersebut tidak dimiliki oleh kompetitornya, sebab umumnya mobil hatchback atau liftback kerap muncul gejala limbung saat melaju pada kecepatan tinggi alias tidak stabil sehingga menurunkan kenyamanan berkendara.

Bergeser ke bagian interior, Mazda Astina yang telah berusia 30 tahun ini menawarkan fitur yang tak ketinggalan zaman. Bagaimana tidak? pada mobil ini disematkan tombol pembuka jendela otomatis (power window) di bagian pengemudi serta pintu lainnya. Ini jelas menjadi pembeda di bandingkan mobil seumurannya, yang mayoritas masih menggunakan engkol.

Di samping itu, tampilan spidometer bukan lagi analog sebagaimana mobil era 90-an pada umumnya melainkan sudah memakai sistem digital.

Desainnya mirip-mirip seperti milik sepeda motor keluaran sekarang, ada takometer berbentuk bar dan spidometer angka di layar LCD monokrom.

"Bagian interior saya pertahankan full orisinil, seperti bagian jok yang hanya saya cover untuk melindungi aslinya, kemudian di bagian doortrim dipertahankan sebagaimana aslinya. Sedangkan body, beberapa bagian sudah dispet.Untuk kondisi mesin cukup prima digunakan untuk harian," jelas Angga.

Baca juga: Restorasi Total Holden Special EH 1964, Mobil Tua Pabrikan Australia Jadi Primadona Kawula Muda

Tak Ada Patokan Harga

Harga mobil terkadang tidak bisa ditentukan tahun pembuatannya.

Dalam artian, mobil keluaran lama otomatis harganya akan semakin murah, begitu pula sebaliknya.

Bisa jadi harga mobil lawas harganya bisa mencapai ratusan juta atau bahkan lebih mahal dari banderol mobil keluaran terbaru.

Untuk beberapa jenis mobil lawas, bahkan tidak mempunyai harga pasaran yang pasti. Setiap proses jual beli biasanya ditentukan oleh kesepakatan antara penjual dan juga pembeli saja.

Banyak hal yang mempengaruhi mahal atau murahnya harga mobil bekas, satu di antaranya adalah sejarah atau kelangkaannya.

Semakin langka mobil tentunya akan memiliki harga cukup tinggi yang bahkan bisa dibilang tidak masuk akal.

Ini pula yang berlaku untuk Mazda Astina.

"Untuk harga jual Mazda Astina ini "gelap", sebab di pasaran Indonesia harganya relatif tergantung kondisi. Untuk kondisi full orisinil, tentu tidak ada patokan harga, karena memang tidak ada harga pasarannya," pungkasnya. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved