Berita Bantul Hari Ini
Kasus Covid-19 di Bantul Masih Naik, Dinkes Bantul: Kita Belum Tahu Puncaknya Kapan
Angka kasus penyebaran Covid-19 di Kabupaten Bantul belum mengalami penurunan. Setiap hari ada ratusan warga yang dilaporkan
Penulis: Santo Ari | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Angka kasus penyebaran Covid-19 di Kabupaten Bantul belum mengalami penurunan.
Setiap hari ada ratusan warga yang dilaporkan terpapar Covid-19.
Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, kasus konfirmasi Covid-19 bertambah sebanyak 693 orang pada hari Jumat (4/3/2022) kemarin.
Baca juga: UPDATE Covid-19 DI Yogyakarta 5 Maret 2022: Tambah 2.179 Kasus Baru, 20 Orang Meninggal
Namun demikian, di hari yang sama juga terdapat 475 orang yang dilaporkan sembuh dari Covid-19.
Sedangkan jumlah total kasus aktif atau yang menjalani Isolasi per hari itu terdapat 7.387 orang.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Agus Budi Raharja menyatakan bahwa kasus Covid-19 memang meningkat tinggi, tapi angka kesembuhan juga tinggi, yakni sekitar 95-96 persen.
"Kita belum mengatakan bahwa ini ada penurunan, kasusnya memang masih tinggi, dan mungkin juga masih menuju ke puncak, kita belum tahu peak-nya kapan. Tapi paling tidak kasus-kasus yang perlu dirawat di RS relatif terkendali, banyak yang sembuh," ucapnya, Sabtu (5/3/2022).
Agus Budi mengungkapkan bahwa saat ini hal yang paling penting adalah ketersediaan tempat tidur rumah sakit rujukan.
Jika terindikasi tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di RS masih terkendali, maka pasien yang saat ini terpapar Covid-19 tidak pada kondisi sedang atau berat meski terjadi peningkatan kasus.
Banyaknya kasus saat ini tidak pada kondisi yang membutuhkan perawatan lanjut di rumah sakit.
Ia mengungkapkan bahwa BOR RS di Bantul relatif terjadi penurunan. Pada Jumat kemarin, BOR Isolasi non intensif 48,87 persen atau di bawah 50 persen sedangkan BOR intensif atau ICU Covid-19 di 25 persen.
Baca juga: Dukung Potensi Kearifan Lokal Wisata Daerah, OYO Bantu Digitalisasi Desa Wisata
"Ini yang agak menenangkan kita semua. Karena saat merujuk di tahun lalu, di kasus delta, cari tempat tidur susah, oksigen tidak ada. Sekarang hampir tidak ada kendala berarti terkait tempat tidur, oksigen termasuk obat-obatan," ungkapnya.
Agus Budi menyatakan bahwa saat ini obat-obatan untuk pasien Covid-19 masih sangat cukup.
Mereka yang Isolasi mandiri (isoman) pun mendapatkan obat dan Telemedicine dari kemenkes maupun Telemedicine dari kalurahan atau puskesmas.
"Ya mudah-mudahan mereka yang bergejala ringan tetap isoman jika rumahnya memenuhi. Kemudian ada Telemedicine yang akan membantu. Setelah isoman 10 hari sudah bisa aktivitas lagi," tandasnya. (nto)