Berita Bisnis Terkini
Dampak Siswa Belajar dari Rumah, Penjualan Buku di Lapak Kaki Lima Kota Yogya Turun
semenjak pembelajaran mahasiswa dan pelajar digelar secara dalam jaringan (daring) penjualan buku dilapaknya mengalami penurunan.
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Para penjual buku di Jalan Kahar Mudzakir, Terban, Kota Yogyakarta tetap bertahan meski penjualan buku menurun akibat pelajar dan mahasiswa belajar dari rumah.
Seorang penjual buku bernama Dimas mengatakan, lapak yang ditempatinya itu sudah cukup lama.
Ia juga sudah memiliki pelanggan tetap dari kalangan mahasiswa maupun pelajar.
"Di sini itu letaknya strategis, dekat dari UGM dan kampus-kampus lain serta ada di depan SMA," katanya ditemui, Jumat (4/3/2022).
Baca juga: Kualitas Siswa di DI Yogyakarta Selama PJJ Menurun, PGRI DIY : Kami Punya Modul Alternatif
Tetapi semenjak pembelajaran mahasiswa dan pelajar digelar secara dalam jaringan (daring) penjualan buku dilapaknya mengalami penurunan.
"Dulu sebelum pandemi ya banyak yang nyari buku. Sekarang kan semuanya daring, jadi orang cari buku sudah jarang," jelasnya.
Dia memilih tetap bertahan, sebab ia optimis suatu saat kondisi sulit sekarang ini akan berlalu.
Senada, Ian Ahmad Nur Aziz yang setiap harinya menjaga lapak buku di Jalan Kahar Mudzakir juga merasakan hal yang sama, yakni terdapat penurunan penjualan buku.
Baca juga: Covid Melonjak, Pemkot Yogya Hentikan Seluruh PTM di TK, SD, dan SMP
Di tengah pandemi seperti sekarang ini sehari buku yang terjual tidak lebih dari 50 buku.
"Sehari ya mentok Rp 1 juta. Itu paling rata-rata 50 buku. Kalau enggak pandemi ya bisa lebih," katanya.
Penghasilannya sebesar itu tetap ia syukuri sebab tidak semua pelanggannya berhenti belanja buku.
"Tetap saja ada yang mencari, tapi ya tidak seramai dulu sebelum hybird. Optimis aja lah bakal kembali seperti dulu," pungkasnya. ( Tribunjogja.com )