Berita Sleman Hari Ini
2.400 Liter Minyak Goreng Didrop ke 3 Pasar Tradisional di Sleman
Sebanyak 2.400 liter minyak goreng didistribusikan di tiga pasar di Bumi Sembada, yaitu Pasar Sleman, Pasar Pakem dan Pasar Gamping.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sleman kembali menggelar operasi pasar minyak goreng dengan sasaran pasar tradisional.
Sebanyak 2.400 liter minyak goreng didistribusikan di tiga pasar di Bumi Sembada, yaitu Pasar Sleman, Pasar Pakem dan Pasar Gamping.
"Tujuannya untuk intervensi stok minyak goreng di pasar. Kemarin, banyak laporan stok di pasar mulai langka. Kami bekerjasama dengan pedagang pasar untuk membantu menyalurkan minyak.Jadi, warga yang butuh minyak silakan bisa belanja di pasar tersebut," kata dia," kata Kepala Bidang Usaha Perdagangan, Disperindag Kabupaten Sleman, Nia Astuti, Jumat (4/3/2022).
Menurut dia, operasi pasar minyak goreng kali ini merupakan tahap ketiga.
Baca juga: Implementasi Harga Eceran Tertinggi Minyak Goreng Efektif Jaga Inflasi di DI Yogyakarta
Sebelumnya, operasi serupa dilakukan di Kapanewon Prambanan dengan 500 liter.
Kemudian dilanjutkan di lima Kapanewon sejumlah 6.864 liter yang dilaunching di Kapanewon Sleman.
Kali ini, 2.400 minyak goreng didistribusikan di pasar tradisional.
Minyak goreng tersebut nantinya dijual "one price" dengan harga Rp 14 ribu / liter.
Nia mengungkapkan, harga minyak goreng di Kabupaten Sleman saat ini bervariatif.
Ada yang sudah menjual Rp 14 ribu per liter namun tidak dipungkiri ada juga pedagang yang menjual dengan harga lebih tinggi di kisaran harga Rp 18 ribu per liter.
"Harga di pasaran masih macem-macem. Ada yang menjual Rp 14 ribu. Tapi banyak pedagang juga yang masih sedia stok lama di harga Rp 18 ribu per liter," kata Nia.
Program operasi minyak goreng kemungkinan masih berlanjut.
Baca juga: Ombudsman Perwakilan DIY Bersama KPPU Akan Jerat Pelaku Praktik Tying Minyak Goreng
Saat ini Disperindag Sleman mengaku tengah berkoodinasi dengan Bulog untuk menyiapkan operasi serupa menjelang bulan Ramadhan mendatang.
Sementara itu, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan, operasi pasar merupakan satu jalan untuk membantu masyarakat.
Ia berharap masyarakat belanja minyak goreng dengan bijak sehingga stok di masyarakat tetap ada.
"(Harga) naik karena stok berkurang, katanya gitu. Tapi kami sudah berupaya maksimal, saya mengharap kepada warga, kalau butuh minyak goreng beli seperlunya. Kalau tidak butuh tidak usah antre-antre," kata dia.( Tribunjogja.com )