Berita Kabupaten Magelang Hari Ini

Digelar Terbatas Akibat Pandemi, Upacara Melasti di Magelang Tetap Berjalan Khidmat

Perayaan upacara Melasti di Pura Wira Buana, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang tetap berjalan khidmat meskipun digelar terbatas

Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/ Nanda Sagita Ginting
Rangkaian upacara Melasti di Pura Wira Buana, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Rabu (02/03/2022). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting

TRIBUNJOGJA.COM,MAGELANG - Perayaan upacara Melasti di Pura Wira Buana , Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang tetap berjalan khidmat meskipun digelar terbatas akibat pandemi yang tak kunjung usai.

I Gede Suarti selaku Ketua Parisada Hindu Darma Indonesia Kabupaten Magelang mengatakan, kegiatan ritual Melasti hanya diikuti sekitar 200 orang saja.

"Kami batasi 50 persen, sesuai dengan aturan PPKM level 3. Kalau biasanya (normal)  jumlahnya bisa mencapai 500-an orang. Meskipun begitu, tidak mengurangi nilai dari ritual ibadah yang akan dilakukan, tetap berjalan dengan khidmat," ujarnya saat ditemui di lokasi, Rabu (02/03/2022).

Baca juga: Mataram Utama FC Boyong 24 Pemain ke Babak 16 Besar Liga 3 Nasional

Tak hanya pembatasan jumlah jemaah,lanjutnya, pihaknya pun meniadakan arak-arakan keliling ogoh-ogoh di jalan besar.

Ogoh-ogoh hanya diarak mengelilingi sekitar pura untuk mengurangi risiko kerumunan di masyarakat.

"Sudah dua tahun sejak pandemi, arak-arak ( Ogoh-ogoh ) ditiadakan. Kalau dulu, sepanjang jalan besar Mertoyudan ramai dipadati penonton ingin lihat Ogoh-ogoh ," ucapnya.

Ia menambahkan, pengambilan air suci untuk upacara Melasti di sumber mata air di wilayah Grabag, yakni Tuk Mas juga dilakukan terbatas.

Biasanya, seluruh umat Hindu di Magelang akan berkumpul di sana untuk memanjatkan doa-doa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

"Tadi, yang mengambil air suci nya hanya perwakilan saja, beberapa orang. Biasanya kan, di sana juga digelar upacara sambil berdoa. Tapi kali ini tidak," ucapnya.

Baca juga: Targetkan Tambahan 13 Embrio, Kota Yogyakarta Bakal Punya 30 Kampung Wisata di 2022 

Sementara itu, ia pun berharap, di perayaan Nyepi Tahun Baru Saka 1944 Tahun 2022 akan menjadi tahun yang baik.

Di mana, Indonesia bisa terbebas dari pandemi sehingga aktivitas di masyarakat bisa normal kembali. (ndg)  

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved