Berita Tribun Jogja Hari Ini
UPDATE Covid-19 di DIY : 1.200 Murid Terpapar, Sekolah Diminta Tak Paksakan PTM Penuh
Berdasarkan pantauan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY, hingga saat ini tercatat ada lebih dari 1.200 siswa terpapar covid-19
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Mona Kriesdinar
TRUBUNJOGJA.COM, YOGYA - Penularan Covid-19 di DIY terus meluas, bahkan merambah hingga lingkungan sekolah. Berdasarkan pantauan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY, hingga saat ini tercatat ada lebih dari 1.200 siswa yang terinfeksi virus Corona sejak pembelajaran tatap muka (PTM) digelar pada 3 Januari lalu.
Penularan itu tersebar di sekitar 60 sekolah jenjang SMA/SMK maupun SLB. "Untuk tingkat SMA/SMK dan SLB, penyebaran Covid-19 terjadi di 60-an sekolah sejak 3 Januari lalu," ungkap Kepala Disdikpora DIY, Didik Wardaya, Senin (28/2/2022).
Didik melanjutkan, tidak semua penularan dapat digolongkan sebagai klaster PTM. Pasalnya, sebagian besar siswa tertular dari keluarga atau lingkungan tempat tinggal.
Selain itu, Didi mengklaim penegakan prokes di sekolah sudah tergolong baik saat kedatangan maupun saat pembelajaran di kelas. Sehingga yang perlu diawasi saat ini adalah aktivitas peserta didik saat berada di luar sekolah.
"Rata-rata siswa yang terpapar Covid-19 bukan karena PTM, kalau di sekolah prokes bagus, mereka kena virus di luar sekolah. Biasanya dari keluarganya atau lingkungannya lalu kemudian menulari temannya di sekolah," jelas Didik.
Didik menambahkan, kondisi siswa yang terpapar Corona kebanyakan tanpa gejala alias OTG. Sehingga sebagian besar siswa dapat melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah maupun di tempat isolasi terpusat.
Kepada sekolah yang ditemui penularan, pihaknya tidak melakukan penutupan secara penuh.
Kebijakan tersebut diambil jika penularan virus hanya terjadi di beberapa kelas dan tidak menyeluruh.
Sekolah hanya diminta menutup kelas-kelas yang ditemui penularan virus. Sehingga siswa tetap mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ) di rumah hingga rantai penularan dapat diputus.
Dalam upaya penanganan, sekolah juga bekerja sama dengan fasilitas pelayanan kesehatan dan puskesmas terdekat. Sehingga petugas kesehatan dapat segera melakukan tracing dan skrining jika menemukan penularan Covid-19.
"Isoman di rumah, kalau sudah sembuh tatap muka lagi. Jadi 60 sekolah yang terpapar itu tidak di-off-kan semua. Dari 3 januari, kita sudah ada yang masuk, atau baru terpapar dan off," ungkapnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji meminta sekolah agar tak memaksakan diri untuk menggelar PTM penuh jika tak sanggup menerapkan prokes di dalam kelas.
Sebab, jarak antar siswa di dalam kelas harus diatur sejauh 1 meter untuk meminimalisasi penularan. Jika kesulitan, sekolah diizinkan menggelar PTM dengan kapasitas 50 persen, sedangkan sisanya mengikuti PJJ dari rumah.
"Janganlah ada yang 100 persen dulu. Kalau 100 persen kan tidak bisa atur jarak. Kalau ruangan 100 persen, ya, penuh. Sekolah tidak boleh memaksakan diri. Kecuali sekolah yang total siswanya sedikit dan sanggup jaga jarak dia bisa 100 persen," paparnya.
Update kasus