Investasi Mana yang Lebih Baik dan Menguntungkan, Emas atau Bitcoin?

Sekilas, emas dan Bitcoin memang memiliki fungsi yang sama. Namun, mana sebenarnya investasi yang lebih menguntungkan dan aman di masa depan?

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Rina Eviana
PEXELS/WORLDSPECTRUM
Ilustrasi bitcoin, aset kripto, cryptocurrency. 

Namun, kita tidak pernah tahu sampai kapan ketersediaan emas akan ada. Kita pun tidak tahu berapa banyak emas yang tersisa dan berapa banyak yang sudah ditambang.

Hal ini tentu berbeda dengan Bitcoin dan mata uang kripto lainnya, yang merupakan aset digital. Kita bisa mengetahui berapa banyak sisa Bitcoin dan yang sudah beredar dipasaran.

Jumlah Bitcoin pun memiliki informasi yang cukup transparan. Sampai saat ini, ada 21 juta Bitcoin yang tersedia dan setidaknya 18,92 juta Bitcoin sudah diperdagangkan sampai Januari 2022.

Dengan mengetahui jumlah Bitcoin tersisa tersebut, kita pun jadi lebih mudah mengukur berapa lama Bitcoin akan habis ‘ditambang’. Selain itu, kita juga bisa melihat prospek atau naik turun harganya di masa depan.

3. Penetapan harga beli dan jual

Harga emas biasanya dikontrol oleh bank sentral atau pemangku kebijakan. Biasanya, naik turunnya harga emas disebabkan oleh beberapa hal, seperti ketidakpastian kondisi global, penawaran dan permintaan emas, kebijakan moneter, inflasi, dan nilai tukar dolar Amerika Serikat.

Saat nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat sedang melemah, maka bisa jadi harga emas akan mengalami kenaikan. Selain itu, inflasi juga bisa berdampak pada harga emas. Ketika inflasi meningkat, maka harga emas pun juga akan lebih mahal.

Berbeda dengan aset Bitcoin, yang tidak memiliki sistem terpusat untuk mengatur harga beli dan jual. Namun, harga bitcoin tetap dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti kejadian atau perubahan pasar ekonomi, media sosial, permintaan sari industri besar, serta regulasi atau kejelasan hukum atas Bitcoin di suatu negara.

Perubahan di pasar ekonomi yang mempengaruhi harga Bitcoin terjadi karena turunya aset investasi lain, inflasi, dan lain sebagainya.

Tidak hanya itu, investor ritel pun mudah terpengaruh oleh influencer besar. Misalnya, ketika Elon Musk sempat tweet tentang salah satu mata uang kripto. Pada saat itu, harga mata uang kripto tersebut pun mengalami kenaikan yang cukup besar.

Harga Bitcoin juga ditentukan oleh permintaan industri keuangan tradisional dan perusahaan besar. Bila semakin banyak orang dan perusahaan yang membeli Bitcoin dan bertransaksi menggunakan aset digital ini, maka nilainya bisa semakin tinggi. Begitu pula sebaliknya.

Jadi, ketika semakin banyak orang yang membeli Bitcoin dan banyak yang jual, maka harganya akan akan naik. Popularitas Bitcoin pun juga bisa membuat harga semakin meningkat.

Mata uang kripto Bitcoin
Mata uang kripto Bitcoin (Ozan KOSE / AFP)

4. Faktor Risiko

Setiap investasi tentu memiliki faktor risiko yang perlu kita ketahui terlebih dahulu. Investasi emas memang cenderung memiliki harga yang lebih stabil. Meski begitu, ada beberapa risiko investasi emas yang harus kita waspadai.

Hal pertama adalah emas palsu. Bila kita tidak benar-benar mengerti kandungan di dalam emas dan kadarnya, bisa-bisa kita tertipu dengan nilai emas yang kita beli.

Sumber: Kontan
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved