Menggenjot Kopi Lereng Merapi dalam Derap Wisata 

pasca-erupsi besar Gunung Merapi tahun 2010 silam, banyak tanaman kopi yang terbenam. 

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Hari Susmayanti
Dok. Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Sleman
Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa bersama Wakil Gubernur DIY KGPAA Pakualam X, melakukan Gerakan Tanam Kopi (Gertak) di Cangkringan, Sleman. 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN -- Kabupaten Sleman belum sepenuhnya memanfaatkan geliat Pariwisata dalam budaya ngopi.

Padahal, jika digarap serius, kopi dan wisata, bisa menjadi penyangga ekonomi masyarakat yang potensial.

Terutama, di seputar lereng gunung Merapi. Butuh kerja keras dan kerja sama semua pihak, supaya kopi dan wisata bisa sama-sama terdongkrak. 

Plt. Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan, Kabupaten Sleman, Ir Suparmono mengungkapkan, kawasan seputar lereng Merapi di Cangkringan, Turi dan Pakem sudah sejak dulu dikenal sebagai penghasil kopi.

Namun, pascaerupsi besar Gunung Merapi tahun 2010 silam, banyak tanaman kopi yang terbenam. 

"Saat ini, kami terus berupaya agar bisa mengembalikan kondisi itu," kata Suparmono, Sabtu (27/02/2022). 

Beragam upaya dilakukan agar dapat meningkatkan produktivitas pertanian kopi di lereng Merapi.

Mulai dari perluasan lahan, rehabilitasi tanaman, pengembalian tegakkan, hingga pemberantasan hama dan penyakit tanaman.

Termasuk peremajaan dengan sistem stek. Kedepan, kata dia, bukan tidak mungkin, kopi di kawasan lereng Merapi bisa dipadukan dengan derap wisata gaya hidup. 

Apalagi, animo masyarakat Indonesia untuk meminum kopi cukup tinggi.

Beberapa sentra kopi menurut dia sudah memulai itu. Seperti wisata edukasi kopi di Kali Petung, Kepuharjo, Cangkringan.

Di tempat tersebut, wisatawan bisa menikmati kopi hasil panen petani. Wisatawan juga bisa langsung ke kebun kopi.

Kebun kopi tersebut menurut dia banyak berada di Cangkringan seperti di Umbulharjo, Glagaharjo, maupun Kepuharjo. 

"Hampir 75 persen warga yang datang ke Cangkringan, buat ngopi," kata Suparmono, yang juga mantan Panewu Cangkringan. Kedepan, geliat kopi di lereng Merapi ini akan terus dikembangkan.

Baca juga: Kala Hujan, Menikmati Kehangatan Kopi Arabica dan Robusta Wine Lembah Bukit Menoreh

Baca juga: Festival Kopi Magelang 2021, 1 Juta Cangkir Kopi Bakal Dibagikan Gratis di Kompleks Candi Borobudur

Gerakan Tanam Kopi

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved