Berita Bantul Hari Ini
Tersisa 12 Pande Besi di Jodog Kalurahan Gilangharjo Bantul
Dusun Jodog di Kalurahan Gilangharjo, Kapanewon Pandak, Bantul terkenal dengan Pande besi nya. Namun di tengah gempuran modernisasi,
Penulis: Santo Ari | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Dusun Jodog di Kalurahan Gilangharjo, Kapanewon Pandak, Bantul terkenal dengan Pande besi nya.
Namun di tengah gempuran modernisasi, semakin sedikit warga yang tertarik menjadi pande besi.
Mereka lebih memilih kerja di kota dibanding memilih untuk menjadi pande besi.
"Kalau empu tinggal 12 orang, kalau dulu lebih dari 60. Karena regenarasi terputus, selain itu kalah dengan produk pabrikan yang murah meriah," ucap Lurah Gilangharjo, Pardiyono, Sabtu (26/2/2022).
Baca juga: UPDATE Covid-19 DI Yogyakarta 26 Februari 2022: Tambah 2.750 kasus baru, 10 Orang Meninggal
Meski saat ini Pande besi bersaing dengan produk pabrikan, namun menurutnya ada kelebihan tersendiri dalam pembuatan yang masih secara tradisional ini.
"Empu-empu di sini tidak hanya sekedar membuat produk, tapi dengan hati. Kalau orang jawa bilang, kalau tidak tajam tidak saya kasih," katanya.
Menurutnya, semakin terkikisnya profesi ini karena tidak semua orang bisa menjadi Pande besi.
Salah satu teknik yang dirasa sulit adalah saat menyepuh besi.
"Akhirnya banyak yang sudah tua, akhirnya meninggal, tidak ada regenarasi, sehingga tinggal 12 orang," ungkapnya.
Selain itu ada juga kesulitan dalam mencari panjak atau pembantu empu.
Pardiyono mengungkapkan bahwa saat ini banyak warganya yang memilih kerja di kota untuk menjadi buruh bangunan.
"Sebetulnya jika ditekuni tidak kurang-kurang order," katanya.
Baca juga: Akomodasi Kebutuhan Wisatawan, Aplikasi Berbagi Kendaraan Trevo Kini Hadir di Yogyakarta
Sebagai upaya untuk melestarikan pande besi, pihak Kalurahan Gilangharjo tengah membuat sentra Pande besi.
Dirinya sudah menyediakan lahan untuk menjadi sentra dan diharapkan ke depannya dapat menjadi destinasi wisata.
"Mestinya tahun kemarin sudah terealisasi untuk membuat barak pande besi tapi karena pandemi akhirnya di-pending semua. InsyaAllah tahun ini. Selain untuk pande besi, juga untuk pande gamelan. Disini hanya tersisa satu empu gamelan," ungkapnya.
Dengan adanya sentra pande besi, maka akan muncul satu destinasi wisata baru, selain menjual produk pande besi, pembeli bisa secara langsung melihat teknis pembuatannya. (nto)