Berita Bantul Hari Ini
Pemkab Bantul Terapkan Isolasi Berjenjang Untuk Perawatan yang Tepat dan Menekan Angka Kematian
Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul menyebut dampak keparahan varian Omicron lebih ringan dibandingkan varian delta.
Penulis: Santo Ari | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul menyebut dampak keparahan varian Omicron lebih ringan dibandingkan varian delta.
Terlebih saat ini status vaksinasi masyarakat semakin baik, di mana sebagian besar masyarakat Bantul sudah mendapatkan suntikan dosis dua dan beberapa sudah mendapatkan dosis ketiga atau booster.
"Dengan senjata yang lebih komplit tentunya dampak Covid-19 lebih ringan," ujar Kabid Pelayanan Kesehatan (yankes) Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Anugerah Wiendyasari, Jumat (25/2/2022).
Dan belajar dari penyebaran kasus varian delta, saat ini Isolasi bagi masyarakat yang tidak bergejala dapat dilakukan di rumah. Tentu saja dengan melihat kondisi rumah dan lingkungan.
Baca juga: Selter Hanya Tampung Warga DI Yogyakarta , Wakil Ketua DPRD DIY: Ini Logika Keliru
"Artinya tidak ada balita, lansia, ibu hamil di rumah tersebut. Tapi jika tidak layak bisa Isolasi terpusat (isoter)," imbuhnya.
Sementara untuk gejala ringan, bila rumahnya tidak memungkinkan untuk Isolasi, pihaknya juga menyarankan untuk Isolasi di selter desa.
Ia menyatakan dari data 2021 ada kapasitas di shelter kalurahan bisa mencapai 400 tempat tidur.
"Tapi waktu itu beberapa kalurahan ada yang menggunakan gedung sekolah, tapi sekarang sekolah sudah aktif sehingga kapasitas berkurang," katanya.
Adapun dari data pertengahan Februari kemarin, ia menyebut ada 157 tempat tidur yang tersebar di 9 desa. Padahal Kabupaten Bantul memiliki 75 desa.
Ia berharap setiap kalurahan dapat kembali menggiatkan shelternya dan tidak perlu menunggu kasus meningkat.
"Untuk itu kami mengimbau kalurahan untuk optimalkan shelter yang ada, karena akan dilakukan berjenjang untuk Isolasi Covid-19," jelasnya.
Pada tahun kemarin, Pemkab Bantul membuka empat shelter yakni shelter Patmasuri, Shelter BPSDMP Sewon, Shelter SKB dan Semaul.
Ketika kasus melandai semua fungsi dikembalikan seperti semula, tetapi ketika kasus meningkat, kabupaten pun baru membuka dua selter.
Jika ada yang mengalami gejala ringan, pihak Pemkab Bantul telah membuka dua selter untuk back up yakni Shelter Patmasuri dengan daya tampung 50 tempat tidur dan selter Semaul yang berkapasitas 31 tempat tidur.
"Bila kategori sedang, bisa dirawat rumah sakit, baik Rumah Sakit Lapangan khusus Covid-19 (RSLKC), maupun 17 rumah sakit yang ada di Bantul," paparnya.
Sementara untuk gejala berat, pihaknya belajar dari pengalaman saat varian delta, di mana banyak sekali kasus yang seharusnya di RS tapi tidak bisa mendapatkan pelayanan di RS. Yang terjadi di tahun lalu adalah banyak masyarakat berebut tempat tidur, sehingga tidak terpetakan dengan baik.
Yang sebenarnya hanya gejala ringan, bisa melakukan isolasi di rumah atau di shelter justru masuk ke RS. sedangkan yang bergejala berat yang membutuhkan oksigen dan peralatan yang lain justru tidak bisa mendapatkan tempat.
Adapun saat ini RS rujukan Covid-19 di Kabupaten Bantul ada empat yakni RSUD Panembahan Senopati (RSPS), RSU PKU Muhammadiyah Bantul, RS Umum Santa Elisabeth, dan RSPAU Dr. Suhardi Hardjolukito.
Baca juga: Minyak Goreng di Pasar Darurat Klaten Dijual Bundling dengan Mie Instan, DKUKMP: Tidak Boleh
Dengan melakukan penanganan berjenjang seperti ini, maka pasien yang membutuhkan perawatan intensif bisa mendapatkan tempat di rumah sakit.
Anugerah menyatakan bahwa pemerintah pusat terus memantau secara ketat BOR isolasi agar dapat betul-betul memenuhi kriteria. Kriteria yang dimaksud bisa dipantau dengan melihat saturasi oksigen.
"Ketika saturasi di bawah 95 persen masuk kriteria sedang maka bisa dirawat di rumah sakit. Ketika diatas 95 persen dan tidak ada komorbid, masuk gejala ringan bisa di shelter kalurahan, kabupaten atau isolasi di rumah jika kondisi rumah layak untuk isoman," urainya
Ia berharap semua pihak dapat melakukan perawatan sesuai kriteria sakit dari masing-masing pasien covid-19. Dengan demikian, pasien dapat dirawat dengan baik dan dapat menekan angka kematian karena covid-19.
"Mohon masyarakat tetap waspada adanya peningkatan kasus dan tidak bisa dipungkiri memang omicron sudah sampai Bantul," tandasnya. (nto)