Berita Kulon Progo Hari Ini

Revitalisasi Area Stasiun Wates Kulon Progo, PKL dan Ojek Minta Kejelasan Tempat Relokasi

Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) dan ojek yang menempati area depan Stasiun Wates di Kabupaten Kulon Progo mulai resah. Pasalnya dalam waktu

Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/ Sri Cahyani Putri
Pedagang mulai memugar kiosnya yang berada di area Stasiun Wates, Kamis (24/2/2022). Pemindahan paling lambat 28 Februari 2022 mendatang dengan tujuan menciptakan lingkungan stasiun bersih dan nyaman. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) dan ojek yang menempati area depan Stasiun Wates di Kabupaten Kulon Progo mulai resah.

Pasalnya dalam waktu dekat mereka diminta untuk pindah. Sehingga mereka meminta adanya kejelasan nasib tempat relokasi yang baru dari PT KAI. 

Perwakilan PKL, Utami Budi Wiharti (43) mengatakan pada dasarnya para PKL setuju dengan adanya pemindahan ini. 

Baca juga: PKL di Stasiun Wates Kulon Progo Keluhkan Dua Tempat Relokasi karena Kondisinya yang Sepi

Dengan catatan, PT KAI memberikan tempat relokasi baru agar bisa tetap berjualan di sekitar area Stasiun Wates

"Karena dalam sejarah sudah 4 kali penggusuran ini. Dulu PT KAI menjanjikan, pertama mau membangunkan tempat di halaman Stasiun Wates setelah pembongkaran di dalam stasiun. Namun hingga saat ini tidak ada realisasinya dengan alasan tidak ada ruang," kata Utami saat ditemui, Kamis (24/2/2022).

Namun dia mengaku mendekati penggusuran belum ada alternatif tempat yang diberikan oleh PT KAI. Padahal pemindahan paling lambat 28 Februari 2022 mendatang. 

Senada Perwakilan Paguyuban Ojek dan Carteran Stasiun Wates, Agus Suprapto (61) juga menyetujui rencana pemindahan pangkalan ojek yang berada di area Stasiun Wates ke tempat yang baru. 

Hanya saja, ia meminta agar direlokasi ke tempat yang dekat dengan pintu keluar Stasiun Wates

"Kita menyetujui untuk pindah. Namun kita meminta relokasi di tempat yang dekat dengan pintu keluar stasiun. Jaraknya manut," pintanya. 

Sebab paguyuban yang terdiri dari sepeda motor, becak dan mobil carteran mengalami penurunan penghasilan terlebih dalam kondisi pandemi Covid-19 saat ini. 

"Selama pandemi Covid-19 sepi palingan pendapatan hanya Rp 15 ribu," ucap pria yang kerap disapa pitek ini. 

Terpisah Humas KAI Daop VI, Supriyanto mengatakan PT KAI sudah berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten (Pemkab) Kulon Progo terkait tempat relokasi yang baru bagi mereka. 

Baca juga: Mbah Prapto Asal Bantul Tekuni Usaha Membuat dan Reparasi Gerobak Sapi Meski Berusia Senja

Pemkab Kulon Progo sudah menyediakan tempat relokasi di lantai II Pasar Bendungan dan Pasar Sentolo Baru. 

Untuk biaya pembongkaran, PT KAI juga memberikan bantuan dana kepala pemilik kios yang berjumlah 13 pedagang. 

Selain itu, sosialisasi sudah dilakukan sejak Januari 2022. Termasuk koordinasi dengan beberapa pihak dari Pemkab Kulon Progo

"Pemindahan ini kami lakukan untuk menciptakan area Stasiun Wates agar bersih, indah, rapi dan nyaman. Sehingga dilakukan penataan di lingkungan stasiun. Sebab Stasiun Wates sebagai pintu gerbang menuju Kulon Progo yang saat ini mulai ramai penumpang," ucapnya. (scp) 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved