Berita Kulon Progo Hari Ini
Jarak Interval 3 Bulan Diharapkan Bisa Genjot Target Vaksinasi Booster Lansia di Kulon Progo
Vaksinasi booster kini bisa diberikan bagi kalangan lansia minimal tiga bulan dari pemberian vaksin dosis kedua.
Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Vaksinasi booster kini bisa diberikan bagi kalangan lansia minimal tiga bulan dari pemberian vaksin dosis kedua.
Sehingga diharapkan dapat mempercepat target vaksinasi booster bagi lansia di Kulon Progo yang saat ini masih rendah.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinkes Kabupaten Kulon Progo, Rina Nuryati mengatakan sebelumnya vaksinasi booster baru bisa diberikan bila interval dengan dosis kedua minimal 6 bulan.
Baca juga: Imbas Kasus Covid-19 di Sleman Meningkat, Sejumlah Kunjungan ke Desa Wisata Dibatalkan
Namun kini jarak interval lebih singkat.
Aturan baru ini tertuang dalam Surat Edaran (SE) Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor SR.02.06/II/1123/2022 tentang penyesuaian pelaksanaan Covid-19 dosis lanjutan (booster) bagi lansia.
Pasalnya per Selasa (22/2/2022) kemarin, capaian vaksinasi booster bagi lansia baru menjangkau 1.471 orang atau 2,33 persen
Padahal dosis kedua telah menjangkau 42.653 lansia atau 67,7 persen.
"Dengan menerapkan minimal 3 bulan ini diharapkan bisa menggenjot vaksinasi booster bagi lansia," kata Rina, Rabu (23/2/2022).
Baca juga: Bajingan di Bantul Kemas Wisata Naik Gerobak Sapi untuk Lestarikan Alat Transportasi Tradisional
Terpisah, Juru Bicara Penanganan Covid-19 Kabupaten Kulon Progo, Baning Rahayujati memastikan ketersediaan stok vaksin saat ini cukup diberikan bagi sasaran yang belum divaksin.
Stok vaksin yang tersimpan di gudang farmasi Dinkes Kulon Progo sebanyak 3.442 dosis jenis Sinovac, 110 dosis jenis AstraZeneca dan 96 dosis jenis Pfizer.
"Stok kita memang tidak banyak tapi setiap hari kita bisa meminta tambahan di Dinkes DIY. Mengingat kita harus menjaga dan mengutamakan vaksin yang akan habis masa pakainya terlebih dulu. Baru kemudian menggunakan vaksin yang kedaluwarsa lebih lama," ucapnya. (scp)