Pak Guru Asal Bantul Pilih Gantung Diri, Pengakuan Saksi Mata

Joko Tri Nugroho guru di salah satu SMP di Bantul pilih mengakhiri hidup dengan cara gantung diri.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Youtube
Ilustrasi- Seorang guru di Bantul mengakhiri hidup. Diduga karena tekanan pekerjaan. 

Tribunjogja.com BANTUL - Joko Tri Nugroho guru di salah satu SMP di Bantul pilih mengakhiri hidup dengan cara gantung diri.

Dia ditemukan meninggal dunia di rumahnya di Dusun Karangmojo, Kalurahan Trirenggo, Kapanewon Bantul, Bantul, Sabtu (19/2/2022).

Diduga korban mengakhiri hidupnya kerana tekanan pekerjaan.

Kapolsek Bantul, Kompol Ayom Yuswandono mengatakan, korban ditemukan pertama kali oleh kakak kandungnya yakni Dwi Rahayu Yuliastuti.

Saat itu saksi Dwi menghubungi korban untuk menanyakan tugas sekolah yang dikerjakan.

Karena tak kunjung mendapat kabar dari telepon selular milik korban, Dwi pun datang ke rumah korban.

Dwi sempat memanggil korban namun tak ada jawaban dari dalam rumah.

"Kemudian saksi masuk di dalam rumahnya dan pada saat membuka pintu rumah korban, saksi melihat bahwa adiknya tersebut sudah dalam keadaan meninggal dengan cara gantung diri," ujarnya Minggu (20/1/2022).

Korban gantung diri dengan menggunakan tali tambang yang diikatkan ke tiang penyangga atap.

Mengetahui adiknya gantung diri , saksi pun meminta tolong ke warga sekitar dan diteruskan menghubungi polisi dan petugas medis.

Mendapat laporan tersebut, polisi bersama inafis Polres Bantul dan petugas medis dari Puskesmas Bantul I langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan pemeriksaan.

Ayom menyatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan tubuh korban, Ayom menyatakan bahwa tidak terdapat luka-luka akibat penganiayaan dalam jasad korban.

"Korban diduga meninggal dunia tiga jam sebelum ditemukan. Berdasarkan keterangan saksi, kakak korban, bahwa korban setiap ada pekerjaan yang harus dikerjakan dengan berbasis menggunakan komputer korban merasa tidak mampu sehingga minta tolong kepada saksi untuk membantu mengerjakannya," ungkapnya.

korban diduga mengalami stress karena pekerjaan, sementara pihak keluarga juga menyatakan bahwa korban tidak mempunyai riwayat penyakit.

Pihak keluarga pun sudah menerima kejadian tersebut sebagai musibah, jasad korban pun diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved