BPBD DIY: 527 Rumah Rusak Terdampak Angin Kencang di Gunungkidul
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Selasa (22/2/2022) hujan disertai angin kencang melanda wilayah Kapanewon Panggang, Semanu dan Patuk.
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Biwara Yuswantana menyerahkan sejumlah bantuam logistik dan peralatan darurat terhadap korban angin kencang di Kabupaten Gunungkidul.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Selasa (22/2/2022) hujan disertai angin kencang melanda wilayah Kapanewon Panggang, Semanu dan Patuk.
"Sejumlah logistik dan perlengkapan penangan sudah kami kirimkan untuk warga terdampak," kata Biwara, Selasa (22/2/2022).
Selain logistik dan makanan, warga terdampak angin kencang di Gunungkidul juga membutuhkan, di antaranya family kit, tikar, selimut, terpal, paket kebersihan, angkong, sekop, senggrong, peralatan sekolah hingga kid ware box.
Dia melanjutkan, berdasar citra radar yang diterima dari Stasiun Meterorologi Yogyakarta, pukul 06.20 sebagian besar wilayah gunungkidul terpantau cerah berawan dan menunjukkan pergerakan awan menuju ke timur.
Namun pada pukul 07.10, radar menunjukkan pergerakan awan ke arah barat dan sebagian besar wilayah timur Gunungkidul terpantau berawan hingga hujan.
"BMKG mengeluarkan peringatan dini pada pukul 07.52 untuk sebagian besar wilayah Gunungkidul yang berpotensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang," ungkapnya.
Lebih lanjut, kejadian angin kencang pada pagi tadi mengakibatkan korban luka, kerusakan rumah, bangunan, pohon tumbang, tiang litsrik tumbang.
"Kejadian ini juga mengakibatkan terhambatnya lalu lintas diakibatkan pohon tumbang serta pemadaman listrik di beberapa wilayah untuk sementara waktu," lanjutnya.
BPBD bersama masyarakat dan relawan bahu membahu untuk melakukan respon cepat dengan assessmen dan kerja bakti pembersihan lingkungan.
Lantaran banyaknya wilayah yang terdampak, BPBD telah mendirikan posko lapangan serta melakukan pendampingan kepada
aparat desa untuk mengaktifasi posko di masing-masing kalurahan.
Kendati demikian, hingga saat ini belum ada laporan adanya korban meninggal akibat kejadian tersebut.
"Data sementara yang sudah dihimpun per 14.00 WIB tadi sudah tercatat sebanyak 527 rumah rusak ringan, sedang hingga berat, dan data tersebut masih bergerak," jelasnya.
Dia mengimbau masyarakat tetap waspada terkait dampak cuaca ekstream yang diperkirakan masih berlangsung di wilayah DIY.
Kepala Stasiun Klimatologi Badan Meteoroligi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta Reni Kraningtyas mengatakan, saat ini merupakan puncak musim penghujan di wilayah DIY dan sekitarnya.