Berita Klaten Hari Ini
Jeritan Pedagang Terminal Klaten: Dulu Dapat Rp 2 Juta Per Bulan, sekarang Rp 500 Ribu Saja Susah
Pedagang yang berjualan di kompleks Terminal Ir Soekarno yang berada di Kelurahan Buntalan, Kecamatan Klaten Selatan, Kabupaten Klaten
Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Pedagang yang berjualan di kompleks Terminal Ir Soekarno yang berada di Kelurahan Buntalan, Kecamatan Klaten Selatan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah menjerit.
Pedagang mengeluhkan menurunnya pendapatan dari hari ke hari dalam beberapa tahun terakhir, terutama saat pandemi Covid-19 melanda.
Selain itu, penurunan pendapatan Pedagang juga tak bisa dilepaskan karena jumlah penumpang yang naik dan turun di terminal tipe A itu juga mengalami penurunan dari waktu ke waktu.
Seorang Pedagang minuman dan makanan di terminal itu, Dwi Rahayu (56) mengatakan jika penurunan sangat terasa kala pandemi Covid-19 melanda Kabupaten Klaten.
Baca juga: Sebanyak 18 Guru di SMAN 1 Bantul Jalani Karantina karena Kontak Erat dengan Siswa Positif Covid-19
"Menurunnya jauh, dulu satu bulan bisa raup uang bersih Rp 2 juta, sekarang nyari Rp 500 ribu setiap bulan aja susah," ujarnya saat TribunJogja.com temui di terminal itu, Senin (21/2/2022).
Pedagang asal Trucuk itu, mengatakan meski penjualan cenderung menurun namun ia tetap memilih untuk berjualan setiap harinya.
Ia biasa membuka warungnya mulai pukul 05.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB setiap harinya.
Menurut Dwi, dulunya ada belasan pedagang di terminal keberangkatan itu biasanya yang berjualan makanan dan minuman.
Namun sekarang, hanya tinggal 5 pedagang saja yang membuka tokonya rutin setiap hari.
"Kalau kompleks keberangkatan ke Jakarta ini memang sepi, tapi kalau kompleks yang seberang lumayan ramai," ucapnya.
Sementara itu, Koordinator Terminal Ir Soekarno Klaten, Marjono membenarkan aktivitas di terminal tipe A itu cenderung sepi. Hal itu dirasakan melalui sepinya aktivitas bus.
Baca juga: Seorang Remaja di Kota Yogyakarta Nekat Sabetkan Senjata Tajam ke Korban, Ini Alasannya
"Selain itu, sebelum pandemi ada 800 bus yang masuk per harinya, sejak pandemi ini cuma 300 armada yang masuk per hari termasuk penurunan aktivitas penumpang," ucapnya.
Ia menjelaskan, rata-rata dalam sehari jumlah penumpang yang naik di terminal itu berjumlah sekitar 300 penumpang saja.
"Untuk yang turun malah lebih sedikit, kalau malam bisa belasan saja per harinya. Ini terjadi penurunan karena adanya pandemi Covid ya," jelasnya. (Mur)