Berita Klaten Hari Ini
Umat Hindu Klaten Tetap Awasi Yoni Langka Keprabon yang berada di Dekat Jalur Tol Yogyakarta-Solo
Pengembang tol diharapkan terus membuka akses umat Hindu bagi yang ingin berdoa dan sembahyang di lokasi yoni itu berada.
Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Umat Hindu di Kabupaten Klaten , Jawa Tengah memastikan jika pihaknya hingga saat ini masih memantau dan mengawasi keberadaan yoni langka berkepala kura-kura di Desa Keprabon, Kecamatan Polanharjo.
Sebagaimana diketahui, yoni langka tersebut berada di sekitar pembangunan jalan Tol Yogyakarta-Solo yang melalui Desa Keprabon tersebut.
"Kami ada tim untuk memantau yoni di Keprabon tersebut dan sudah dibuatkan SK juga," ujar Penyuluh Agama Hindu, Jaka Purnama pada wartawan di Desa Ngrundul, Kebonarum, Minggu (20/2/2022).
Baca juga: Umat Hindu Klaten Gelar Melasti di Umbul Geneng dengan Tetap Menerapkan Prokes Ketat
Ia menjelaskan, meski proyek pembangunan jalan tol di sekitar yoni langka itu sedang berlangsung, namun akses masuk menuju yoni itu berada masih ada.
"Akses ke sana sampai sekarang masih bisa. Kita sering melakukan atur piuning di situ karena di situ situs lingga yang merupakan simbol dari siwa, notabene kita di sini siwa semua," ujarnya.
Ia pun berharap agar pengembang tol terus membuka akses umat Hindu bagi yang ingin berdoa dan sembahyang di lokasi yoni itu berada.
"Mudah-mudahan pihak tol terus memberi akses pada kita. Di sekitar sana memang banyak situs dan kita akan selalu menjaganya," ucapnya.
Menurut Jaka, pihak Balai Pelestari Cagar Budaya ( BPCB ) Jawa Tengah juga telah pernah mengecek langsung keberadaan yoni langka itu.
"Itu memang harus dilestarikan karena dilindungi undang-undang juga sebagai cagar budaya," ucapnya.
Ia pun kemudian menandaskan jika pihaknya akan terus, memantau yoni langka di Desa Keprabon tersebut karena bagian dari tempat suci umat Hindu di wilayah Keprabon tersebut.
Baca juga: Trase Tol Yogyakarta-Solo Melayang di Atas Yoni Langka Berkepala Kura-kura
Sebelumnya, Kabid Kebudayaan Disbudporapar Klaten , Yuli Budi Susilowati mengatakan jika pihaknya sudah berkoordinasi dengan pengembang tol dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) tol Yogyakarta-Solo agar yoni langka di Desa keprabon tetap dilindungi.
"Kami sudah berkoordinasi dengan PPK tol dan pengembang tol agar yoni dilindungi secara khusus," ucapnya.
Ia menyebut, informasi terakhir yang pihaknya terima, bahwa jalan tol di sekitar yoni akan dibuat menyamping sehingga tidak mengganggu keberadaan yoni langka itu.
"Terakhir info yang kami dapat jalur tol dibuat menyamping jadi tetap situs atau yoni sesuai permintaan umat hindu bisa langsung ke langit dan tidak terhalang tol atau berada di bawah tol," tambahnya. ( Tribunjogja.com )