Umat Hindu Klaten Gelar Melasti di Umbul Geneng dengan Tetap Menerapkan Prokes Ketat

Acara yang diikuti umat Hindu se-Kabupaten Klaten itu menjadi sarana penyucian diri untuk menyambut Hari Raya Nyepi tahun 1944 Saka

Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM/ ALMURFI SYOFYAN
Sejumlah umat Hindu di Klaten mengikuti upacara Melasti di Umbul Geneng, Desa Ngrundul, Kecamatan Kebonarum, Kabupaten Klaten, Minggu (20/2/2022). 

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Umat Hindu mengikuti upacara Melasti di Umbul Geneng, Desa Ngrundul, Kecamatan Kebonarum, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Minggu (20/2/2022).

Acara yang diikuti umat Hindu se-Kabupaten Klaten itu menjadi sarana penyucian diri untuk menyambut Hari Raya Nyepi tahun 1944 Saka atau Tahun 2022 Masehi.

Pantauan TribunJogja.com di lokasi sekitar pukul 09.00 WIB, upacara Melasti tersebut dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) Covid-19 yang ketat.

Setiap umat Hindu yang datang ke lokasi upacara Melasti, juga diminta scan barcode aplikasi PeduliLindungi sebum memasuki area Umbul Geneng.

Selanjutnya, juga diminta mengecek suhu tubuh serta memakai masker selama upacara berlangsung.

Ketua Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Klaten, Suparman, menjelaskan upacara Melasti merupakan upacara untuk membersihkan peralatan peribadatan sekaligus pembersihan diri guna menyambut pelaksanaan Hari Raya Nyepi.

"Pelaksanaan Melasti kali ini dilaksanakan dengan protokol kesehatan Covid-19 sehingga umat yang hadir dibatasi. Melasti ini pembersihan sarana upacara dan pengambilan tirta amertha untuk mensucikan buana agung (alam semesta) dan buana alit (diri manusia)," ujarnya saat ditemui di lokasi upacara.

Ia menjelaskan, upacara Melasti juga merupakan rangkaian dari beberapa rangkaian kegiatan agama Hindu dalam rangka Hari Raya Nyepi di Klaten.

Adapun rangkaiannya yakni, upacara Melasti di Umbul Geneng, upacara Tawur Agung Nasional di Candi Prambanan Klaten, Brata Penyepian di rumah atau pura masing masing.

Selanjutnya, Ngembak Geni di Pura masing masing yang menandai telah berakhirmya masa brata penyepian, dan masuk di tahun yang baru, hingga Dharma Shanti Nyepi, yang bermakna saling maaf memaafkan dan saling menjunjung tinggi nilai-nilai kedamaian (shanti).

Diakui Suparman, pada upacara Melasti 1944 saka atau 2022 masehi ini, tidak ada pelaksanaan kirab seperti tahun-tahun sebelumnya karena saat ini pandemi Covid-19 masih berlangsung.

"Tahun ini memang tidak ada kirab karena pandemi. Jadi kegiatan Melasti langsung dipusatkan di Umbul Geneng ini," imbuhnya.

Sementara itu, seorang peserta upacara Melasti Purwanto (41) mengatakan sudah 2 tahun upacara Melasti di Klaten dilakikan secara terbatas.

"Sebenarnya banyak umat yang mau datang. Tapi karena ini terbatas ya hanya perwakilan saja yang ikut," ucapnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved