Berita Bisnis Terkini
Harga Kedelai Melonjak, Perajin Tempe di Sleman Terpaksa Kurangi Produksi
Harapannya pemerintah segera campur tangan untuk menstabilkan harga kedelai, bisa dalam bentuk subsidi harga.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
Dampak kenaikan harga kedelai ini jelas sangat dirasakan bagi perajin tempe maupun tahu.
Menurut Wihan, omset keuntungan yang didapat berkurang drastis.
Apalagi, kenaikan bukan hanya terjadi pada bahan baku kedelai , melainkan di bahan baku produksi lainnya.
Seperti plastik untuk mengemas, sticker kemasan dan gas.
"Dampaknya sangat terasa. Kenaikan bahan baku menyusutkan keuntungan," katan Wihan.
Ia berharap, pemerintah segera campur tangan untuk menstabilkan harga kedelai yang saat ini dinilai sudah terlalu tinggi.
Baca juga: Komoditas Kedelai di Kota Yogya Mulai Langka, Ketersediaan Tahu Tempe Tetap Aman
Berharap Ada Subsidi Harga
Ketua II Primer Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Primkopti) Sleman , Sunaryo mengatakan, harga kedelai yang terus merangkak naik sangat berdampak dan membuat dilematis bagi anggotanya.
Menurut dia, dari sekitar 200 anggota, kebanyakan adalah perajin tahu tempe skala kecil dengan kemampuan produksi sekitar 8-10 kilogram sehari.
Karena itu, dampak kenaikan harga kedelai sangat dirasakan.
"Kenaikan harga kedelai ini seharusnya perajin menaikan harga tahu ataupun tempenya. Tapi, ketika mau menaikan harga, tentu akan kesulitan dalam hal pemasaran. Karena ada persaingan pasar. Jadi terpaksa hasilnya (keuntungan) berkurang," kata dia.
Sunaryo mengungkapkan, bagi perajin kecil kenaikan harga kedelai sangat berpengaruh.
Bahkan, menurut dia, perajin kecil yang tidak memiliki ilmu dagang, pasti usahanya tidak akan mampu bertahan lama.
Jika dipaksakan bertahan pun hanya mampu untuk menghidupi dirinya sendiri.
Tidak bisa menjadi sumber penghidupan untuk keluarganya. Sebab, keuntungan yang didapat minim.
"Perajin kecil itu hanya bisa bertahan hidup untuk dirinya sendiri. Jika untuk menghidupi keluarganya tidak bisa. Harus disambi bekerja di tempat lain," kata Sunaryo.
Ia berharap, pemerintah segera campur tangan untuk menstabilkan harga kedelai, bisa dalam bentuk subsidi harga.( Tribunjogja.com )