Sudah 13 Sekolah di Klaten Lakukan PJJ Karena Siswa dan Guru Terkonfirmasi Positif Covid-19

Sebanyak 13 sekolah di daerah itu terpaksa menyetop pelaksanaan PTM 50 persen dan beralih ke pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM / Almurfi Syofyan
ILUSTRASI: Sejumlah siswa SMPN 2 Klaten saat mengikuti pembelajaran tatap muka di sekolahnya beberapa waktu lalu. 

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Jumlah sekolah yang menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) 50 persen karena siswa dan guru terpapar Covid-19 di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah terus bertambah.

Informasi yang dihimpun hingga Senin (14/2/2022), sebanyak 13 sekolah di daerah itu terpaksa menyetop pelaksanaan PTM 50 persen dan beralih ke pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Adapun 13 sekolah itu terdiri dari 5 sekolah dasar (SD) dan 8 sekolah menengah pertama (SMP).

Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Pendidikan (Disdik) Klaten, Yunanta, menyampaikan meski jumlah kasus Covid-19 terus meningkat namun hingga saat ini proses PTM 50 persen di daerah itu masih diterapkan.

"Kita masih 50 persen, sekolah kan jauh lebih siap dan jauh lebih matang soal prokes Covid-19. Jadi di sekolah juga tidak ada klaster sejauh ini," ucapnya saat TribunJogja.com temui di ruang rapat B2 Setda Klaten.

Menurut Yunanta, meski sudah ada 13 sekolah di daerahnya yang pernah disetop PTM-nya dan diganti ke PJJ, namun tidak ditemukan satu klaster pun dari sekolah itu.

Rata-rata, para siswa dan guru yang kena Covid-19 merupakan kontak erat dari keluarga atau tetangganya.

Sehingga dengan pertimbangan itu, pihaknya belum memutuskan untuk melaksanakan PJJ bagi sekolah-sekolah di Klaten.

"Saat in masih PTM 50 persen. Kalau ada yang kena sekolah tutup dan ganti ke PJJ. Itu lebih efektif," urainya.

Sementara itu, Pj Sekda Klaten, Jajang Prihono menyebut jika sekolah di Klaten masih PTM 50 persen.

Ia pun tak bisa memungkiri jika dalam setiap pekan ada saja guru atau siswa yang kena Covid-19.

"Siswa atau guru memang ada terus yang bertambah kena Covid-19. Namun kita masih terus berhitung sudah berapa persen yang kena Covid-19 nanti ada kajian untuk mengambil apakah PTm atau PJJ," urainya.

Ia pun mengatakan, ke depan pada bidang pendidikan akan diberlakukan skala prioritas.

Artinya, fokus akan diberikan kepada siswa yang akan menghadapi ujian nasional untuk melaksanakan PTM.

Adapun untuk siswa di bawahnya bisa melaksanakan PJJ.

"Kita nanti lihat angka prioritasnya seperti itu. Kalau PTM ini kita evaluasi setiap hari dan dari 80-an sekolah baru berapa persen yang ditutup," imbuhnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved