Lapas Wirogunan Yogyakarta Terapkan Prokes Ketat untuk Antisipasi Risiko Penularan Covid-19
Lapas memiliki risiko penularan covid-19 yang tinggi, sebab dalam satu sel diisi lebih dari lima orang.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kepala Lapas Kelas II A Wirogunan Yogyakarta, Soleh Joko Sutopo, memastikan protokol kesehatan (prokes) ketat diterapkan di lingkungan Lapas.
Protokol kesehatan tetap berlaku tidak hanya untuk petugas, tetapi juga untuk warga binaan pemasyarakatan (WBP).
Menurut dia, lapas memiliki risiko penularan covid-19 yang tinggi, sebab dalam satu sel diisi lebih dari lima orang.
"Kapasitas Lapas Wirogunan itu 470, tetapi saat ini baru terisi 339. Protokol kesehatan kami betul-betul kami. Dalam satu kamar itu ada yang 5 sampai 10 orang. Kalau ada yang kena satu, ya gampang menyebar,"katanya, Senin (14/02/2022).
Ia menerangkan sejauh ini belum ada laporan WBP yang terpapar Covid-19.
Guna mencegah penularan Covid-19, pihaknya memastikan petugas dan WBP sehat. Baik petugas dan WBP mendapat vitamin untuk menjaga daya tahan tubuh.
Petugas yang sedang tidak sehat pun dilarang masuk. Sebab petugas yang tidak sehat berpotensi menularkan penyakit.
"Kalau kami kan tidak mungkin WFH, nanti yang jaga siapa dong. Makanya kalau ada petugas yang mengeluh tidak sehat langsung diminta untuk istirahat di rumah dulu,"terangnya.
Pihaknya juga memiliki shelter isolasi bagi WBP, jika nanti ditemukan kasus.
Ada pula klinik yang bisa diakses WBP. Dalam klinik tersebut sudah ada dokter dan peraturan yang siap melayani WBP.
Saat ini, baik karyawan maupun WBP sudah mendapat vaksin Covid-19.
"Kalau WBP belum mendapat booster, karena belum enam bulan. Tetapi kami sudah kerjsama dengan RS DKT Soetarto untuk vaksinasi booster bagi WBP,"imbuhnya. (*)