Antisipasi Penularan Covid-19, Sekolah di Sleman Disemprot Disinfektan Selepas PTM
Setelah pembelajaran tatap muka, sekolah juga melakukan penyemprotan disinfektan untuk mengantisipasi penularan covid-19.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman memberlakukan ketentuan baru mengenai pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas, mulai Senin (14/2/2022).
Pembelajaran di sekolah sehari dibagi dua shift, dengan kapasitas 50:50 persen.
Setelah pembelajaran tatap muka, sekolah juga melakukan penyemprotan disinfektan untuk mengantisipasi penularan covid-19.
"Iya. Kami melakukan penyemprotan disinfektan setelah pembelajaran shift pagi pukul 09.00. Setelah shift siang pukul 12.00, juga kami semprot lagi," kata Kepala SMPN 2 Depok, Supriyana, Senin siang.
Menurut dia, ada 12 kelas di SMPN 2 Depok. Semuanya dilakukan penyemprotan selepas Pembelajaran Tatap Muka Terbatas.
Penyemprotan disinfektan tersebut melibatkan 3 personel.
Diketahui, PTMT di SMPN 2 Depok saat ini telah dibagi dalam dua shift.
Yaitu, shift satu masuk pagi pukul 07.00 WIB, selesai pukul 09.00 WIB.
Sementara shift dua, masuk mulai pukul 10.00 hingga pukul 12.00 WIB. Pengaturan shift tersebut berlangsung setiap hari.
Kecuali Minggu, hari libur dan Jumat.
Khusus hari Jumat waktu pergantian shift lebih awal. Masuk pukul 07.00 WIB dan selesai 08.40 WIB.
Kemudian shift selanjutnya masuk pukul 09.40 WIB hingga 11.20 WIB.
Satu hari siswa mengikuti 4 jam pelajaran di sekolah di mana satu jam pelajaran maksimal 30 menit.
"Kecuali hari Jumat, satu jam pelajaran 25 menit," terangnya.
Kapasitas siswa dalam satu shift adalah 50 persen. Dibagi berdasarkan pengaturan nomor absen.
Misalnya, satu kelas berjumlah 32 siswa maka nomor absen 1-17 berangkat shift pagi.
Kemudian shift selanjutnya untuk nomor absen 18-32. Jam istirahat, ditiadakan.
Siswa tidak diperkenankan makan di kelas, tidak jajan sembarangan dan segera pulang setelah jam pembelajaran berakhir.
Siswa dan guru juga diminta tetap menerapkan prokokol kesehatan dengan pendekatan 5 M baik di sekolah maupun di rumah.
Pembelajaran dengan model dua shift hari pertama ini menurutnya berjalan dengan baik.
"Hari pertama berjalan lancar. Nggak ada masalah," tuturnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Ery Widaryana, mengatakan PTM terbatas dengan ketentuan baru ini mulai berjalan hari ini.
Adapun pembelajaran tatap muka terbatas di sekolah dapat dilakukan setiap hari dengan kapasitas 50 persen dari jumlah peserta didik pada setiap rombongan belajar.
Bagi rombongan belajar yang peserta didiknya di bawah kapasitas 50 persen maka bisa melaksanakan PTM sekaligus.
Kemudian, masing-masing satuan pendidikan diminta menerapkan prokes ketat.
"Sekarang sudah dilakukan (di sekolah - sekolah)," kata dia.(*)