Hingga Minggu Pagi Ini, Gunung Merapi Terpantau Luncurkan 16 Kali Guguran Lava Pijar
"Jarak luncur maksimum guguran lava sejauh 1.500 meter. Seluruhnya ke arah barat daya," terang Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi di perbatasan DI Yogyakarta dan Jawa Tengah terpantau mengeluarkan guguran lava pijar sebanyak 16 kali pada Minggu (13/2/2022).
Hal itu merupakan hasil pengamatan BPPTKG Yogyakarta sepanjang pukul 00.00-06.00 WIB.
"Jarak luncur maksimum guguran lava sejauh 1.500 meter. Seluruhnya ke arah barat daya," terang Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida.
Hasil amatan visual lain menunjukkan gunung tampak jelas.
Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 10-50 m di atas puncak kawah.
Kemudian untuk amatan meteorogi menunjukkan cuaca berawan dan mendung.
"Angin bertiup lemah ke arah timur. Suhu udara 18-22 °C, kelembaban udara 75-91 %, dan tekanan udara 566-716 mmHg," bebernya.
Menimbang hasil pengamatan itu BPPTKG menyimpulkan bahwa tingkat aktivitas Gunung Merapi tetap berada di Level III atau Siaga.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat diminta tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya juga mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
"Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," bebernya. (*)