Berita Bisnis Terkini
Bukalapak Ciptakan Dampak bagi UMKM Demi Pemenuhan SDG PBB dan Pilar ESG
Bukalapak berupaya untuk mengurangi ketidaksetaraan dengan memperluas akses ke pasar bagi para pelaku UMKM di seluruh nusantara.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Gaya Lufityanti
Saatini, hanya 54 persen perempuan di Indonesia yang berpartisipasi dalam ketenagakerjaan, dibanding laki-laki yang berjumlah 82 persen.
Mitra Bukalapak mengambil bagian untuk menjembatani kesenjangan ini dengan memfasilitasi lebih dari 2 juta pelaku UMKM perempuan dalam menjalankan bisnisnya sendiri, termasuk memberikan fasilitas keuangan dan pelatihan-pelatihan manajemen bisnis.
Baca juga: Bukalapak Resmi Melantai di Pasar Modal pada Bulan Kemerdekaan Indonesia
Di sepanjang 2021, Bukalapak telah memberikan sesi pelatihan, workshop, dan seminar kepada 15.000 perempuan di berbagai daerah di Indonesia, di mana 83 persen berasal dari luar pulau Jawa.
Sementara itu di lingkungan kerja, Bukalapak berkomitmen untuk mendukung representasi gender.
Saat ini, 38 % karyawan level tinggi di Bukalapak adalah perempuan.
Di tahun 2020, Bukalapak juga meraih UN Women Asia Award karena menjadi gender-responsive marketplace.
Komitmen Bukalapak terhadap pembentukan masa depan yang berkelanjutan juga diwujudkan melalui sejumlah program yang didedikasikan untuk pemenuhan pilar Environment, Social, dan Governance (ESG).
Program-program ini mencangkup rencana kolaborasi antara Bukalapak dengan Plasticpay untukmengajak para Mitra Bukalapak dan pelanggannya serta masyarakat sekitar untuk menumbuhkan kebiasaan mendaur ulang dengan cara menukarkan sampah plastik dengan poin melalui Dropbox di Mitra Bukalapak.
Poin yang terkumpul dapat digunakan untuk berbelanja di warung dan toko Mitra Bukalapak.
Baca juga: Kredivo dan Bukalapak Luncurkan Fitur Paylater, Ini Kelebihannya
Melalui gerakanini, Bukalapak ingin berkontribusi terhadap tingkat daur ulang di Indonesia agar dapat meningkat lebih dari 10 persen.
Untuk meningkatkan inklusi digital di masyarakat, Bukalapak juga telah mendonasikan laptop pada anak-anak usia sekolah di Bantar Gebang melalui Yayasan Internasional Cahaya Fajar (YICF) serta pada pelaku usaha perempuan di Tasikmalaya melalui Mitra Bisnis Keluarga melalui program Buka 10.000 Peluang.
Demi memperkuat komitmen Bukalapak dalam mengatasi tantangan-tantangan di bidang ESG, Bukalapak juga memperkenalkan Komisaris Independen Bukalapak Yenny Wahid sebagai ESG Ambassador.
Dengan pengalaman mendalam sebagai aktivis di bidang sosial dan kemasyarakatan, Yenny akan menjadi panutan dan agen perubahan bagi Bukalapak dalam terus menciptakan beragam program dan inisiatif yang membawa dampak positif bagi seluruh pemangku kepentingan.
“Strategi ESG kami adalah sebuah rencana besar untuk membantu mewujudkan jutaan mimpi masyarakat Indonesia. Karena masa depan ada di tangan kita, mari kita bersama-sama bangun masa depan yang cerah serta menciptakan dampak yang berkelanjutan bagi sebanyak mungkin anggota masyarakat”, ujarYenny. ( Tribunjogja.com )
