Berita Terbaru Gunung Merapi Hari Ini, Luncurkan 13 Kali Guguran Lava Pijar Sejauh 1,8 KM

Gunung Merapi meluncurkan 13 kali guguran lava pijar ke barat daya dalam kurun waktu 6 jam terakhir terhitung mulai pukul 00.00-06.00 WIB

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Hari Susmayanti
Tribunjogja.com | Google
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah memperbarui radius bahaya gunung di wilayah perbatasan DIY dan Jawa Tengah 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Gunung Merapi meluncurkan 13 kali guguran lava pijar ke barat daya dalam kurun waktu 6 jam terakhir terhitung mulai pukul 00.00-06.00 WIB, Sabtu (12/2/2022).

Guguran lava pijar Gunung Merapi meluncur sejauh 1,8 kilometer.

Berdasarkan hasil pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), tercatat terjadi gempa guguran terjadi sebanyak 46 kali dengan amplitudo 3-40 mm berdurasi 17-117 detik.

Kemudian Gempa hybrid/fase banyak terjadi satu kali dengan amplitudo 20 mm, S-P 0,6 detik berdurasi 10 detik.

“Tingkat aktivitas Gunung Merapi level III atau siaga,” jelas Kepala BPPTKG, Hanik Humaida seperti yang dikutip Tribunjogja.com dari laman resmi BPPTKG.

Sementara itu secara meteorologi, cuaca kawasan puncak Gunung Merapi terpantau berawan dan mendung.

Angin bertiup lemah ke arah timur dan barat. Suhu udara 16-21 °C, kelembaban udara 74-99 %, dan tekanan udara 567-719 mmHg.

“Secara visual, gunung jelas, kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III.

“Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 10-50 m di atas puncak kawah,” paparnya.

Baca juga: UPDATE Gunung Merapi 12 Februari 2022: Keluarkan 13 Kali Guguran Lava Pijar 1,8 Km ke Barat Daya

Hanik menjelaskan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya.

Cakupan potensi meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. 

Masyarakat perlu mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar gunung.

“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” jelasnya. (Tribunjogja)

 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved