Kasus Omicron Ditemukan di Wilayah DIY, Ini Harapan dan Imbauan Sri Sultan HB X
Sri Sultan HB X tidak bisa memastikan ada berapa warganya yang terpapar Omicron dari hasil pemeriksaan WGS tersebut.
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Muhammad Fatoni
Termasuk pula pembatasan mobilitas masyarakat. Sekarang hal tersebut sangat sulit, jika tak ingin disebut mustahil, untuk diterapkan.
Pemda DIY sulit melakukan pembatasan, terlebih provinsi lain juga tidak melarang warganya pergi keluar daerah.
Sultan memilih mengoptimalkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3, juga mengatifkan Satgas Covid-19 yang telah dibentuk di tingkat provinsi hingga kalurahan.
Kebijakan PPKM dianggap efektif untuk meredam lonjakan kasus. Pemda DIY juga memiliki pengalaman penanganan pandemi, seperti yang terjadi pada pertengahan 2021 lalu akibat Covid-19 varian Delta.
"Karena kita sudah masuk kondisi kita bisa beraktivitas apa pun. Jadi tidak mudah untuk mencegah sesuatu di mana kebebasan itu sudah terjadi," terang Sultan.
Sri Sultan HB X meminta kepada seluruh masyarakat untuk meningkatkan penerapan protokol kesehatan.
Sebab, walaupun sebagian besar warga yang positif Omicron tersebut merupakan pelaku perjalanan, meski tak menutup kemungkinan bahwa infeksi lokal telah terjadi di DIY.
Gunungkidul
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty, sudah menerima hasil pemeriksaan.
Sebelumnya, ada 4 sampel yang dikirimkan untuk pemeriksaan tersebut. "Empat sampel yang awalnya probable, dinyatakan positif (varian) Omicron," jelasnya, Kamis (10/2/2022).
Adapun 4 sampel ini berasal dari 4 kasus positif Covid-19 asal Kapanewon Playen. Seluruhnya merupakan anggota keluarga, dengan riwayat penularan dari perjalanan luar daerah.

Meski demikian, seluruh kasus dari probable ini sudah dilaporkan sembuh beberapa waktu lalu. Dewi pun memastikan tidak ada kelanjutan dari 4 kasus ini.
"Sudah tidak ada lagi penularan di sana, dan tidak ada tambahan probable Omicron," ujarnya.
Dewi melaporkan ada 7 kasus baru konfirmasi positif Covid-19 pada Kamis kemarin.
Empat di antaranya berasal dari Kapanewon Playen, sedangkan 3 sisanya dari Wonosari. Ia menyatakan, kasus dari Playen ini bukan klaster. Sebab keempat kasus ini dilaporkan berbeda domisilinya.